Pejabat kesehatan China mengatakan virus Monkey-B dapat menimbulkan ancaman potensial bagi pekerja seperti dokter hewan.
Pria tersebut adalah kasus pertama virus Monkey-B yang tercatat di China.
Sebagian besar kasus penularan virus Monkey-B ini tercatat di Amerika Utara, terjadi pada dokter hewan atau pekerjaan lain yang berhubungan dekat dengan hewan.
Hanya 50 orang yang telah didokumentasikan terinfeksi virus Monkey-B dalam 88 tahun.
Sebanyak 21 kasus diantaranya meninggal, menurut pejabat Kesehatan di CDC AS. Kematian terakhir yang tercatat adalah pada 1997.
Seorang peneliti bernama Elizabeth Griffin (22 tahun), meninggal karena virus Monkey-B setelah cairan tubuh dari monyet yang terinfeksi memercik ke matanya.
Kebanyakan orang terinfeksi setelah digigit atau dicakar monyet, atau ketika jaringan atau cairan dari monyet mengenai kulit mereka yang rusak, seperti tertusuk jarum atau tersayat.
Tetapi ratusan gigitan dan cakaran terjadi setiap tahun di fasilitas monyet di AS, dan orang jarang terinfeksi.
CDC memperingatkan bahwa jika mengunjungi suatu tempat yang memiliki kera, yang paling sering terinfeksi virus ini, pengunjung harus menjaga jarak.
Sejauh ini hanya ada satu kasus infeksi manusia ke manusia yang dilaporkan.
Mirip dengan virus corona, gejala virus Monkey-B awalnya mirip flu, yang meliputi demam dan kedinginan, nyeri otot, kelelahan, sakit kepala.
Gejalanya dapat bervariasi antara satu hari hingga tiga minggu.
Baca Juga: Kecurigaan Asal Usul Covid-19 Kini Berbalik Arah, Negara yang Getol Tuding China Kini Dicurigai
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar