GridHEALTH.id - Informasi dan berita prihal infeksi Covid-19 kini sudah semakin beragam.
Bahkan tidak sedikit informasi yang yang sudah melibih berita konpirasi.
Salah satunya adalah yang diyakini oleh pria satu ini.
Dirinya selalu mengatakan tidka mempercayai informasi bahkan edukasi prihal Covid-19.
Bahkan dirinya tidak percaya vaksin Covid-19.
Tidak percaya Covid-19, juga vaksin Covid-19, memang urusan masing-masing.
Tapi jika sudah membawa agama, dan memengaruhi orang lain, dengan cara menyebarkan pendapatnya secara terbuka dan bebas di media sosial, mislanya, ini yang tidak bisa dibenarkan.
Seperti yang dilakukan oleh pria satu ini.
Dirinya selalu mengatakan lebih memercayai kitab sucinya dari pada apa yang dikatakan oleh Dr Anthony Fauci.
Juga prihal Vaksin.
Pendapatnya itu dia selalu unggah di akun Twitternya.
Dalam salah satu kicauannya, pria tersebut mengeklaim dia lebih percaya pada kitab suci dibanding pakar AS, Dr Anthony Fauci.
Padahal kita tahu, merek ayang kuat agamanya dan beriman pada kitab sucinya, makan tidak akan menolak informasi benar prival virus corona, penyebab Covid-19.
Begitu juga dengan vaksin Covid-19, yang telah disetujui oleh banyak pemuka agama, termasuk oleh pemuka agama di seluruh dunia, tak terkecuali di Saudi Arabia dan Indoensia.
Tapi bagi Stephen Harmon lain lagi, dilansir oleh Kompas.com dari BBC (24/7/2021), dikabarkan pria bernama sempat melontarkan ejekan pada vaksin Covid-19.
Dirinya selalu melontarkan berbagai alasan karena tidak mau divaksin.
Harmon diketahui sering mengejek Covid-19 yang tengah mewabah di seluruh dunia.
Tapi apa yang terjadi saat dia semangat-semangatnya melakukan hal itu?
Beberapa hari kemudian justru dia harus masuk rumah sakit.
Sampai disitu dirinya tetap mengatakan "Aku mendapatkan 99 masalah, namun vaksin bukan salah satunya," koar Harmon dalam kicauan Twitter Juni lalu.
Dalam perawatan, setelah tes secara medis, ternyata Harmon menderita pneumonia dan Covid-19.
Ia pun meninggal dunia pada Rabu (21/7/2021) di rumah sakit luar Los Angeles.
Beberapa hari sebelum meninggal, Harmon mendokumentasikan kondisinya saat sedang dirawat.
"Tolong kalian doakan saya. Mereka hendak mengintubasi saya dan memasukkan saya ke dalam ventilator," pinta Harmon.
Baca Juga: Kekurangan Protein Selama Kehamilan Berisiko Timbulkan Masalah Ginjal Pada Anak Kelak, Studi
Dalam kicauan terakhirnya Rabu, Harmon menuturkan dia memutuskan untuk diintubasi.
"Saya tidak tahu kapan akan bangun. Tetap doakan saya," kata dia.
Harmon adalah salah satu contoh mereka yang mempunyai keyakinan lain terhadap Covid-19 dan vaksin Covid-19, yang memengaruhi oranglain.
Lainnya, masih banyak. Misal, ada yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 mengandung magnet, vaksin Covid-19 mengandung microchip, hingga ada yang menyebut bahwa orang yang divaksin memiliki gelombang bluetooth.
Ketahuilah itu semua hanyalah berita hoaks soal vaksin Covid-19.(*)
Baca Juga: Berenang Bagi Penyandang Diabetes, 7 Hal Penting Untuk Diperhatikan
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar