GridHEALTH.id - Kali ini ahli epidemiologi memberikan peringatan tegas pada kita semua.
Peringatan yang diberikannya pun untuk masyarakat Indonesia menyeramkan.
Pasalnya Ahli Epidemiologi dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman, menegaskan bahwa puncak Covid-19 di Indonesia terjadi pada awal Agustus 2021 yang tinggal beberapa hari kedepan.
Dicky juga mengatakan Indonesia bisa mengalami beban di layanan fasilitas kesehatan, khususnya di pulau Jawa, Madura, dan Bali yang merupakan episentrum penyebaran Covid-19 di tanah air.
“Saat ini kita dalam hitungan terakhir, tidak jauh dari hari ini kita akan mencapai puncak dari kasus infeksi. Kemudian, mungkin 3 hingga 4 hari kemudian di awal Agustus, masih antara tanggal 3 hingga 4 Agustus, beban terbesar di fasilitas Kesehatan akan dialami,” kata Dicky dilansir dari Tribunnews (25/7/2021).
“Kalau kita bicara puncak, kondisi episentrumnya ya di Jawa, Bali dan Madura, bebannya akan terasa disitu,” lanjutnya.
Sekira 2 minggu setelahnya, Indonesia diprediksi akan mencapai angka kasus kematian tertinggi yang bisa mencapai lebih dari 2000 kasus.
Namun, puncak itu baru hanya diketahui di Pulau Jawa, Madura dan Bali.
Dicky mengingatkan bahwa perlu adanya perhatian dan upaya mitigasi juga di luar pulau Jawa dan Bali.
Menurut Dicky, Indonesia adalah negara kepulauan, sehingga pola kurva-nya dipengaruhi kondisi di pulau-pulau besar lainnya.
Sehingga persiapan mitigasi penanganan pandemi Covid-19 juga dibutuhkan di luar Pulau Jawa, Madura dan Bali.
“Negara kita negara kepulauan yang memiliki pulau-pulau besar, sehingga pola kurva berikutnya akan dipengaruhi pola kondisi di pulau-pulau besar lainnya. Oleh karena itu saat ini pemerintah pusat dan daerah di luar Jawa itu harus melakukan persiapan dan mitigasi. Supaya apa yang terjadi di jawa tidak terjadi di luar Jawa,” ujarnya.
Dicky mengatakan jika penyebaran virus corona terjadi secara masif di luar Jawa, Madura, dan Bali dampaknya akan sangat serius.
Mengingat ada banyak keterbatasan aspek dan sistem yang berbeda di daerah di luar Pulau Jawa, Madura dan Bali.
“Akan ada keterbatasan di aspek layanan kesehatan dan SDM dan sistem lainnya yang jauh berbeda dibandingkan di Jawa dan Bali,” pungkas Dicky.
Sementara itu, diketahui kasus Covid-19 di Indonesia memang terus menunjukan penambahan.
Berdasarkan update dari laman covid19.go.id, hingga Senin (26/7/2021) ada tambahan 28.228 kasus baru yang terinfeksi virus corona di Indonesia.
Sehingga total menjadi 3.194.733 kasus positif Covid-19.
Sementara itu, jumlah yang sembuh bertambah 40.374 orang sehingga menjadi sebanyak 2.549.692 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal bertambah 1.487 orang menjadi sebanyak 84.766 orang.
Saat ini ada total 569.901 kasus Covid-19 aktif di Indonesia. Jumlah ini bertambah 8.517 dari sehari sebelumnya.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Covid19.go.id,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar