Orang lain mungkin menderita gejala yang lebih serius seperti kebingungan, kehilangan penciuman dan rasa, sakit kepala, kejang dan stroke. Ini karena kadar oksigen yang rendah untuk jangka waktu yang lama.”
Di antara efek kognitif utama, banyak pasien ICU yang mengalami kegagalan pernapasan akut atau syok karena sebab apa pun, menunjukkan tingkat kerusakan kognitif yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengalami cedera otak traumatis sedang, kata Goyal.
“Ini memengaruhi memori, fungsi dan perhatian dan mengarah ke tantangan jangka panjang lainnya seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD)."
Pasien yang menderita silent stroke atau kekurangan oksigen yang merusak otak mereka, rentan terhadap efek kognitif jangka panjang.
Stroke diam mempengaruhi materi putih otak, sehingga menghambat komunikasi. Hal ini menyebabkan tantangan dalam perhatian berkelanjutan.
Baca Juga: Kekurangan Protein Selama Kehamilan Berisiko Timbulkan Masalah Ginjal Pada Anak Kelak, Studi
Baca Juga: Dokter Saraf Ungkap 8 Masalah Kesehatan yang Bisa Memicu Stroke
Oleh karena itu, dokter menyarankan penyintas Covid-19 untuk mewaspadai tanda dan gejala ini setelah pemulihan, dan segera menghubungi dokter dan pengobatan yang tepat waktu. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Mayo Clinic,Health Line |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar