GridHEALTH.id - Setidaknya sebanyak 80 % warga Kabupaten Bekasi dilaporkan meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
hal itu diungkap Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan saat meninjau sentra vaksinasi di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, pada Senin (26/7/2021).
Menurut Dani, tingginya kasus kematian saat isoman tersebut terjadi lantaran kondisi rumah tempat masyarakat menjalani isolasi tidak representatif atau kondisinya sedang tidak memadai.
Sebagai langkah penanganan, Dani mengaku sudah meminta Pengelola kawasan industri di Kabupaten Bekasi menyiapkan tempat isolasi terpusat bagi karyawan, keluarganya dan warga sekitar yang terpapar Covid-19.
"Yang terpapar Covid-19 sebagian besar atau sekitar 80 % adalah yang menjalani isolasi mandiri di rumah, yang tidak semuanya memadai,"
"Sehingga akhirnya terjadi penurunan kondisi, masuk rumah sakit sudah telat, sehingga terjadi naiknya angka kematian," kata Dani Seperti dikutip dari tribunnews (27/7/2021).
Baca Juga: 10 Hari Dalam Perawatan Covid-19, Karena Komorbid Bupati Bekasi Wafat
Dani juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi, mengambil langkah untuk memfasilitasi pasien yang terpapar Covid-19 di tempat Isolasi secara terpusat.
"Pemda sudah menyediakan hotel-hotel untuk sewa, dan kami juga mendorong agar di setiap kawasan industri menyediakan tempat isolasi terpusat secara gotong-royong dari dana CSR perusahaan," ujarnya.
Dani mengungkapkan pihaknya telah melakukan rapat bersama perusahaan dan pengelola kawasan industri.
Mereka menyatakan sepakat untuk bergotong-royong menyiapkan tempat isolasi terpusat di kawasan industri, yang anggarannya diambil dari dana CSR perusahaan.
"Dana CSR itu nanti dikelola oleh Apindo untuk menyelenggarakan pusat isolasi mandiri. Sehingga karyawan (yang terpapar) nanti isolasinya di sana, tidak di rumahnya, yang dikhawatirkan tidak memadai sebagai tempat isoman," ujarnya.
Semengara itu sebagai catatan, berikut protokol isoman Covid-19 yang dianjurkan Kementerian Kesehatan RI:
- Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan
- Jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk), maka tetap di rumah. Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat
- Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien Covid-19
- Selama di rumah, bisa bekerja di rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga
- Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak napas. Hindari pemakaian bersama peralatan makan dan mandi dan tempat tidur.
- Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin.
- Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (±15-30 menit)
- Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak nafas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.(*)
Baca Juga: Tegas, Warga yang Beraktivitas Tak Pakai Masker di Bekasi Bakal Didenda Hingga Rp 50 Juta
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Tribunnews.com,P2ptm.kemkes.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar