"Kami sekarang percaya sudah waktunya untuk sepenuhnya mengabaikan pasar basah sebagai sumbernya," kata laporan itu. "Kami juga percaya banyak bukti yang membuktikan bahwa virus memang bocor dari WIV dan itu terjadi sebelum 12 September 2019."
Laporan tersebut mengutip apa yang disebutnya informasi baru dan yang kurang dilaporkan tentang protokol keselamatan di lab, termasuk permintaan Juli 2019 untuk perbaikan sistem pengolahan limbah berbahaya senilai $1,5 juta untuk fasilitas tersebut, yang berusia kurang dari dua tahun.
Pada bulan April 2020, badan intelijen AS mengatakan setuju dengan konsensus ilmiah bahwa virus itu bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik.
Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei 2020 memerintahkan badan-badan intelijen AS untuk mempercepat pencarian mereka tentang asal-usul virus dan melaporkan kembali dalam 90 hari.
Sebuah sumber yang mengetahui penilaian intelijen saat ini mengatakan komunitas intelijen AS belum mencapai kesimpulan apakah virus itu berasal dari hewan atau WIV.
Pada Februari 2020, tim yang dipimpin peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghabiskan empat minggu di Wuhan untuk melakukan penelitian asal usul virus corona bersama dengan para peneliti China.
Baca Juga: 5 Tips Mencegah Diare Selama Kehamilan Agar Tidak Berdampak Pada Janin
Baca Juga: Selalu Ingin Marah Sepanjang Waktu? Kenali 5 Faktor Pemicunya
Dalam laporan bersama sebulan kemudian, tim WHO menyatakan bahwa virus itu mungkin ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.
Source | : | Reuters,South China Morning Post,The Guardian |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar