Sebuah kasus yang dilaporkan oleh Brian Edlow, ahli saraf perawatan kritis di Mass General pada bulan Juli.
Edlow menemukan, seorang pasien Covid-19 yang berpindah-pindah antara koma dan kesadaran minimal selama beberapa minggu dan akhirnya dapat mengikuti perintah verbal.
Hal ini seperti dengan penelitian dalam American Academy of Neurology yang menyebutkan bahwa gangguan kesdaran tampaknya tidak mengalami kerusakan otak.
Meski begitu, Dr. Joseph Fins, kepala etika medis di Weill Cornell Medical College mendesak dokter untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan tentang seberapa cepat pasien Covid-19 dapat kembali sadar.
Baca Juga: Menkes; Banyak Pasien Covid-19 Cepat Meninggal di Rumah Sakit
"Sejumlah besar pasien akan mengalami pemulihan berkepanjangan dari keadaan koma yang mereka alami," kata Fins.
"Ini adalah waktu untuk kehati-hatian karena apa yang tidak kita ketahui dapat menyakiti kita dan dapat melukai pasien," tambahnya.
Sementara, beberapa pasien Covid-19 yang sempat mengalami koma mengaku bahwa penyakit infeksi tersebut tidak bisa dianggap enteng, terlebih bagi seseorang yang memiliki penyakit komorbid.
Terlepas dari itu, keajaiban rupanya masih menghampiri ibunda Irwansyah.
Source | : | NPR,YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar