GridHEALTH.id - Jangan makan mi instan, nanti usus jadi lengket.
Jangan makan mi instan nanti bisa usus buntu (infeksi usus buntu).
Tahu kan mengenai hal tersebut?
Karena hingga saat ini hal tersebut masih dipercaya oleh sebagian masyarakat Indoensia.
Apakah hal itu benar? Mi instan bisa membuat usus manusia yang mengonsumsinya lengket dan mengalami usus buntu.
Mengenai hal tersebut dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, buka suara.
Menurut Ari, sama sekali tidak benar mi instan bis amembuat usus manusia yang mengonsumsinya lengket.
"Nggak, itu hoaks. Nggak mungkin juga mi instan bikin usus buntu," ucap dr Ari dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: 6 Pengobatan Rumahan Untuk Radang Tenggorokan yang Menyiksa
Masih menurut Ari yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, "Kalau (bikin) usus lengket ya nggak juga."
Asal tahu saja, meski mengonsumsi mi instan setiap hari, mie instan tidak kaitannya dengan usus lengkat dan juga mengalami infeksi usus buntu.
Tapi menurut Konsultan penyakit lambung dan pencernaan ini, pada prinsipnya jika seseorang hanya mengonsumsi mi instan setiap hari tanpa diberi asupan gizi yang lain, risiko bisa mengalami kekurangan gizi, bahkan gizi buruk.
Jika anak, bisa jadi dirinya akan mengalami stunting. Yaitu kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek.
"Mi (instan) kan komponen zat gizinya tidak lengkap. Mi instan lebih banyak karbohidratnya. Kemudian jika bumbu pada mi instan digunakan semua, garamnya kan cukup tinggi. Itu tidak baik bagi kesehatan, apalagi bagi pendrerita hipertensi. Juga bisa menyebabkan hipertensi."
Jadi lanjut Ari, "Jika seseorang setiap hari mengonsumsi mi instan sebagai makanan utama, maka dirinya akan kurang gizi," ujar dokter Ari.
Untuk diketahui, karena mi instan tinggi karbohidrat dan lemak, tapi minim zat gizi lain, jadinya mengonsumsi mi instan setiap hari akan menyebabkan tubuh kekurangan asupan protein, vitamin, dan serat baik untuk tubuh.
Ingat, "Kalau kebanyakan karbohidrat juga nggak bagus," ucap dokter Ari.
Makan mi instan dalam porsi yang wajar dan normal sebetulnya aman dan tidak menyebabkan penyakit serius untuk tubuh.
Mi instan yang saat ini dijual di pasaran sudah terjamin keamanan pangannya.
"Namun yang jadi masalah adalah, bagaimana kita mengonsumsi mi instan sebagai apa. Kalau kita menjadikan mi instan sebagai makanan pokok sehari-hari, ya jelas kita akan kekurangan gizi karena protein dan yang lain-lainnya kurang," ungkapnya.
Adi menyarankan agar masyarakat tetap mengonsumsi lauk pauk bergizi walau makan mi instan.
"Harus dikombinasikan dengan protein. Ya tahu, tempe, ayam, dengan sayur juga," jelasnya.(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar