GridHEALTH.id – Setelah bisa menghirup udara segar kebebasan beberapa lama karena pandemi Covid-19.
Kini masyarakat kota Wuhan kembali panic karena diminta pemerintah China untuk tinggal di rumah.
Ancaman lockdown seperti 2019-2020 menghantui masyarakat Wuhan.
Hal ini diakibatkan munculnya varian Delta Covid-19 di Wuhan.
Varian Delta kembali menyerang ‘Negeri Panda’ dengan kasus setidaknya di 20 kota dan puluhan provinsi.
Penyebab munculnya reaksi berantai pada 414 kasus dalam dua pekan terakhir ini, diyakini dari sembilan petugas kebersihan di Bandara Nanjing.
Komisi Kesehatan Nasional China, seperti dilansir dari The Sun (3/8/2021), mengumumkan ada 90 kasus virus corona di seluruh penjuru negeri.
Baca Juga: NIK Dipakai WNA, Pria Ini Ditolak Ikuti Vaksinasi Covid-19: 'Akhirnya Saya Pulang, Gagal Vaksin'
Senin (2/8/2021), di ibu kota Provinsi Hubei itu dilakukan pengetesan massal.
Untuk langkah pencegahannya, jutaan penduduk di 20 kota tersebut diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah.
Padahal saat ini puncak liburan musim panas.
Karenanya tempat wisata juga ditutup.
Tidak hanya itu, transportasi domestik pun ditutup dengan tes masif tetap dilakukan.
Dengan munculnya infeksi lokal tersebut, melansir Intisari-online (4/8/2021) masyarakaat Wuhan pun berada dalam ancaman lockdown kembali.
Baca Juga: Tanya Jawab Seputar ISPA, Flu Paling Terkenal di Seluruh Dunia
Akibatnya, melansir Kompas.com, warga setempat pun berbondong-bondong menyerbu supermarket hingga dilaporkan terjadi ‘panic buying’.
‘Panic buying’ yang terjadi di supermarket menandakan bahwa penduduk Wuhan sudah bersiap lagi seandainya mereka kembali dikarantina.
Namun, pejabat setempat menyatakan, bahwa mereka memastikan tidak akan membuat warganya panik, dengan menjaga harga dan pasokan kebutuhan tetap stabil.(*)
Baca Juga: Diabetes Selama Kehamilan Berisiko Munculkan Penyakit Jantung, Studi
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar