Namun, para peneliti menemukan molekul inflamasi, yang menunjukkan bahwa peradangan akibat infeksi Covid-19 dapat berdampak pada otak.
Stres karena sakit parah juga dapat berkontribusi, seperti halnya gejala persisten lainnya, seperti kelelahan, sakit kepala, insomnia, dan nyeri tubuh.
Berdasarkan pasien yang menderita brain fog, sekitar sepertiganya pulih sepenuhnya, sepertiga lainnya akan memiliki gejala berkelanjutan yang membaik secara bertahap, dan yang lainnya akan memiliki masalah permanen (lebih umum pada orang yang diintubasi, mengalami kegagalan organ, atau yang berada di bawah anestesi).
“Ini adalah salah satu hal yang paling mengkhawatirkan pasien,” kata Dr. Agnihotri.(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar