Angka kematian ini lebih tinggi pada anak, terutama anak berusia kurang dari 10 tahun.
Bilapun bertahan hidup, bisanya penderita seringkali mengalami gejala sisa (sekuele), antara lain gangguan sistem motorik (motorik halus, kelumpuhan, gerakan abnormal); gangguan perilaku (agresif, emosi tak terkontrol, gangguan perhatian, depresi); atau gangguan intelektual (retardasi); atau gangguan fungsi neurologi lain (gangguan ingatan/memori, epilepsi, kebutaan).
Sampai saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan penyakit ini.
Pasien hanya dapat dikurangi gejalanya (mencegah perburukan kasus).
Oleh karena itu, upaya pencegahan sangat penting. JE dapat dicegah dengan pemberian imunisasi dan menghindari gigitan nyamuk (vektor penular JE).
Pencegahan Japanese Encephalitis
Peningkatan penularan penyakit ini ditengarai disebabkan beberapa faktor risiko;
1) Peningkatan populasi nyamuk pada musim hujan;
2) Tidak adanya antibodi spesifik JE baik yang didapat secara alamiah maupun melalui imunisasi;
3) Tinggal di daerah endemik JE;
4) Perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan digigit oleh nyamuk misalnya tidur tanpa menggunakan kelambu.
Source | : | Sehat Negeriku - Radang Otak |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar