Diketahui MSG sendiri merupakan salah satu zat aditif yang berfungsi untuk menguatkan rasa pada makanan.
Secara alami juga, MSG terdapat pada sejumlah makanan.
Selain terdapat dalam makanan tertentu, MSG juga diproduksi sebagai bahan tunggal yang digunakan untuk berbagai hidangan.
Dilansir dari Kompas.com (16/8/2021), sebuah studi pada tahun 2000 mengatakan bahwa gejala yang tidak menyenangkan lebih mungkin muncul setelah mengonsumsi MSG dalam jumlah besar.
Para peneliti mengungkapkan, gejala seperti sakit kepala, kemerahan, kesemutan, dan jantung berdebar-debar kadang-kadang ketika seseorang mengonsumsi dosis 3 gram atau lebih MSG.
Sementara itu, MSG dari makanan umumnya berjumlah kurang dari 0,5 gram.
Meski penelitian belum mengaitkan MSG dengan efek samping yang buruk pada sebagian besar orang, alergi dan sensitif terhadap MSG memang dapat terjadi.
Karenanya mengutip dari laman Healthline, jika mengalami reaksi negatif terhadap makanan yang mengandung MSG tinggi sebelum hamil, tetap hindari makanan tersebut saat hamil.
Sebab selama kehamilan, penting untuk menjaga kadar natrium tetap di bawah batasan yang direkomendasikan, yakni 2.300 mg per hari.
Jumlah natrium yang direkomendasikan untuk wanita hamil tidak berbeda dari orang dewasa pada umumnya.
Namun dokter dapat menyarankan batasan yang berbeda jika terdapat kondisi kesehatan khusus.
Baca Juga: Tak Sadar Tengah Hamil Muda, Adakah Efek Samping Jika Ibu Hamil Makan Mi Instan?
Source | : | Kompas.com,Guesehat.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar