GridHEALTH.id - Pengaruh konsumsi MSG (Monosodium glutamat) terhadap kesehatan memang masih menjadi kontroversi.
Di satu sisi, banyak orang yang menghindari konsumsi MSG karena meyakini zat ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Disisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan seperti Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat menggolongkan MSG sebagai bahan yang aman untuk dikonsumsi.
Untuk alasan ini juga, FDA belum menetapkan batas asupan MSG untuk masyarakat umum maupun untuk ibu hamil.
Menurut FDA, meski beberapa bukti mengatakan MSG dapat merugikan kesehatan, studi penelitian belum memberikan respons negatif.
Lantas pertanyaan pun muncul, bagaimana jika ibu hamil mengonsumsi MSG, aman atau bahaya?
Baca Juga: Bahaya Mengonsumsi MSG Berlebih, Mulai dari Sakit Kepala Sampai Kerusakan Otak
Diketahui MSG sendiri merupakan salah satu zat aditif yang berfungsi untuk menguatkan rasa pada makanan.
Secara alami juga, MSG terdapat pada sejumlah makanan.
Selain terdapat dalam makanan tertentu, MSG juga diproduksi sebagai bahan tunggal yang digunakan untuk berbagai hidangan.
Dilansir dari Kompas.com (16/8/2021), sebuah studi pada tahun 2000 mengatakan bahwa gejala yang tidak menyenangkan lebih mungkin muncul setelah mengonsumsi MSG dalam jumlah besar.
Para peneliti mengungkapkan, gejala seperti sakit kepala, kemerahan, kesemutan, dan jantung berdebar-debar kadang-kadang ketika seseorang mengonsumsi dosis 3 gram atau lebih MSG.
Sementara itu, MSG dari makanan umumnya berjumlah kurang dari 0,5 gram.
Meski penelitian belum mengaitkan MSG dengan efek samping yang buruk pada sebagian besar orang, alergi dan sensitif terhadap MSG memang dapat terjadi.
Karenanya mengutip dari laman Healthline, jika mengalami reaksi negatif terhadap makanan yang mengandung MSG tinggi sebelum hamil, tetap hindari makanan tersebut saat hamil.
Sebab selama kehamilan, penting untuk menjaga kadar natrium tetap di bawah batasan yang direkomendasikan, yakni 2.300 mg per hari.
Jumlah natrium yang direkomendasikan untuk wanita hamil tidak berbeda dari orang dewasa pada umumnya.
Namun dokter dapat menyarankan batasan yang berbeda jika terdapat kondisi kesehatan khusus.
Baca Juga: Tak Sadar Tengah Hamil Muda, Adakah Efek Samping Jika Ibu Hamil Makan Mi Instan?
Bagi yang ingin mengurangi asupan MSG, perlu mengetahui makanan-makanan yang mengandung MSG.
Pasalnya, MSG terdapat dalam makanan sebagai senyawa alami maupun sebagai zat aditif.
MSG secara alami terdapat pada tomat, kacang kenari, jamur, keju parmesan, keju cheddar, sarden, ikan teri, ham, dan kaldu.
Selain itu, MSG umumnya ditambahkan ke makanan kalengan, makanan ringan dengan rasa asin atau gurih, makanan beku, dan makanan cepat saji.
Dikutip dari laman guesehat.com (7/2/2020), Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) merekomendasikan konsumsi MSG dalam sehari tidak boleh lebih dari 10 mg/kgBB atau 0,1 gram/kgBB.
Jika berat badan seseorang 60 kg maka ia hanya boleh mengonsumsi MSG 6 gram, atau setara dengan setengah sendok teh dalam sehari.(*)
Baca Juga: Fakta Micin yang Mengagetkan Karena Kalah Oleh Informasi MSG yang Tidak Sepenuhnya Benar
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,Guesehat.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar