Maryati membenarkan kejadian tersebut, melansir Kompas TV (25/8/2021), dia mengatakan keributan itu terjadi diawal-awal penyelenggaraan vaksinasi.
"Mungkin itu (keributan) di awal saja, karena tadi ada tim yang ke sana sudah baik-baik saja kok,” ujar Maryati dikutip dari Kompas.com, Selasa (24/8/2021).
Kericuhan yang terjadi karena adu mulut sesama calon penerima vaksin Covid-19 tersebut terjadi karena animo masyarakat yang tinggi untuk menerima vaksinasi Pfizer.
Pada kesempatan lain, Menko Polhukam Mahfud Md menyebut saat ini masyarakat berlomba-lomba ingin disuntik vaksin COVID-19. Terutama semenjak varian Delta merebak di Indonesia.
"Vaksin, orang sekarang ribut. Dulu orang nggak percaya. Sekarang sesudah pemerintah, sesudah Delta merebak orang berebutan vaksin, di mana-mana rebutan vaksin. Nah sekarang tenaga dokternya yang nggak ada, tenaga vaksinatornya yang nggak ada," kata Mahfud, Minggu (25/7/2021), dilansir dari Detik (25/7/2021).
Hal ini disampaikan Mahfud saat menghadiri acara 'Silaturahmi Virtual Menko Polhukam dengan Alim Ulama, Pengasuh Ponpes, dan Pimpinan Agama Se-Jawa Barat'.
"Sekarang ini lebih dari 90 persen yang meninggal sekarang ini adalah karena belum divaksin (sedangkan) yang sudah divaksin 10 persen. Itu kalau (penjelasan) ilmiah sudah menemukan jawaban bahwa vaksin itu penting," jelasnya.
Tapi Mahfud menyadari saat ini pendistribusian vaksin Covid-19 di seluruh Indonesia belum merata.
Baca Juga: Paling Ditakuti Dokter Pada Pasien Covid-19, Ini Gejala Badai Sitokin
Source | : | Kompas.com,Kompas TV,detik |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar