Penggunaan vaksin yang sesuai harus benar-benar direkomendasikan oleh dokter yang merawat agar tidak berisiko bagi penerima vaksin.
"Vaksin ini pada dasarnya akan menjadi faktor penyelamat hidup dan akan menyelamatkan mereka dari komplikasi yang mengancam. Dokter yang merawat yang berkonsultasi dengan pasien sebelum vaksinasi akan memutuskan vaksin mana yang dipilih," ungkap Murashko, dikutip dari Kontan.co.id, Jumat (2/4/2021).
Kendati demikian, Kepala BPOM Penny K. Lukito menyatakan efek samping vaksin Sputnik V tergolong ringan atau sedang.
"Efek samping paling umum yang dirasakan adalah gejala menyerupai flu (a flu-like syndrome), yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi (arthralgia), nyeri otot (myalgia), badan lemas (asthenia), ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi," ujarnya dikutip dari laman resmi BPOM. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | BPOM,Kontan.co.id,YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar