Selain itu, produk kosmetik juga dapat disebut “abal-abal” jika industri atau manufaktur tempat kosmetik tersebut diproduksi belum memiliki sertifikasi CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik).
“Dan melengkapi batasan tersebut, termasuk juga jika industri-nya tidak bersertifikat CPKB dan belum memiliki tinjauan dari BPOM.” tambahnya.
Sedangkan yang dimaksud kosmetik palsu, menurut dr. Richard di Youtube-nya bersama beauty vlogger Tasya Farasya Juni lalu, yang mengulas ciri-ciri kosmetik asli dan palsu, menurut Tasya salah satu ciri-ciri kosmetik palsu memiliki aroma seperti lem tembak.
Juga, produk palsu memiliki harga yang tidak jauh beda dengan produk asli, hanya saja sedikit lebih murah dan seolah-olah sedang diskon.
Baca Juga: Bibir Sumbing Bisa Sebabkan Masalah Fisik dan Psikologis Pada Anak
Ciri lainnya, melansir Nova (32/8/2021), misalnya eyeshadow palsu, sulit diaplikasikan dan memiliki tekstur yang susah menempel di kulit.
Adapun bahaya kosmetik palsu tidak main-main menut dr. Richard.
"Selain harga, kualitasnya juga sangat berbeda. Jelas yang palsu dapat merusak kulit terlebih jika diaplikasikan setiap hari. Dapat mengakibatkan jerawat dan flek," ungkap dr. Richard.
Source | : | Nova.grid.id,Kompas.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar