GridHEALTH.id - Nama komika Coki Pardede kini tengah menjadi sorotan publik usai ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Coki Pardede ditangkap aparat Polres Tangerang Kota, Banten, Rabu (1/9/2021) malam.
Baca Juga: Polisi Tangkap Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Karena Sabu, Ternyata Ini Ciri Khas Pengguna Narkoba
Dua bulan sebelum penangkapannya, Coki Pardede sempat membuat konten YouTube bersama Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.
Dalam video di akun YouTube Majelis Lucu Indonesia pada Mei 2021 lalu, Coki sempat berkelit usai ditanya mengenai sensasi sabu di kulit.
Baca Juga: Sah! Harga Rapid Test Antigen Turun Jadi Rp 99 Ribu untuk Seluruh Wilayah Jawa-Bali
"Sabu itu panas kan kalau di kulit," ujar polwan dalam video tersebut.
"Betul, di kulit," jawab Coki.
"Kok tahu?" tanya sang polwan.
Coki mengatakan dia tahu dari film.
Kendati demikian, tak sedikit warganet yang tak kaget atas penangkapan Coki Pardede.
Pasalnya diketahui, Coki sudah pernah menggunakan sabu sebelumnya.
Baca Juga: Obat Selesma Tidak Ada, Cukup Istirahat dan Banyak Minum, Kata Dokter
Dikutip dari Detik.com, Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP Pratomo Widodo mengungkapkan, Coki Pardede mengaku menggunakan barang haram jenis sabu itu karena kecanduan.
Pratomo mengatakan, dalam pemeriksaan sementara, Coki Pardede mengaku sudah mencoba berhenti menggunakan narkoba 5 bulan lalu.
Melansir laman WebMD, menurut Deni Carise, PhD, Kepala Sains di Pusat Pemulihan Amerika dan asisten profesor di Fakultas Kedokteran Perelman University of Pennsylvania, orang yang sudah pernah mengonsumsi sabu, kemungkinan besar tidak bisa lepas atau kecanduan.
Sabu atau metamfetamin berisiko menyebabkan kecanduan karena pelepasan neurotransmitter yang disebut dopamin.
Hal ini menyebabkan peningkatan bahan kimia ini di otak dan memberikan dampak yang tidak bisa disepelekan.
Pasalnya, dopamin dikaitkan dengan fungsi motorik, motivasi, penghargaan, dan pusat kesenangan di dalam otak.
"Sabu-sabu menyebabkan peningkatan suasana hati yang intens atau euforia yang jauh lebih kuat daripada kokain," kata Carise.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, ciri-ciri kecanduan sabu bisa dikenali dari sejumlah perilaku dan gejala yang ditunjukannya seperti:
Baca Juga: Cara Menyimpan Kosmetik yang Tepat Supaya Tidak Cepat Rusak dan Merusak Kulit
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar