GridHEALTH.id - Mutasi virus corona varian delta menjadi ancaman serius bagi banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Sebab varian delta tersebut dikenal lebih cepat menular ketimbang virus corona biasanya.
Di indonesia sendiri, varian delta ini sudah banyak ditemukan di tanah air.
Hal itu seperti diungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi dalam siaran pers PPKM virtual, yang dilansir dari tribunnews.com (9/9/2021).
Menurut Nadia, pemerintah telah menemukan 2.300 kasus varian Delta di 34 provinsi di Indonesia.
Hasil tersebut didapatkan berdasarkan hasil sequencing dengan melibatkan 5.835 spesimen.
"Sebanyak 2300 merupakan varian Delta di 34 provinsi di Indonesia," ujarnya.
Selain varian Delta, Kemenkes juga menemukan 64 varian Alpha di 11 provinsi, 15 varian Beta di empat provinsi dan 1.659 varian B14662 atau asli Indonesia di 29 provinsi.
Baca Juga: Gejala Varian Mu, Mutasi Virus Corona yang Disebut Resisten Terhadap Vaksin
Kemenkes terus melakukan pemantauan terhadap semua varian yang muncul.
Baik itu Variant of Concern maupun Variant of Interest seperti Eta, Iota, Kappa, Lambda dan sebagainya, juga varian lokal yang muncul di Indonesia.
Kemenkes mulai menyikapi munculnya varian-varian baru virus corona yang memiliki kemampuan penularan lebih tinggi,
Dikatakan Nadia, Kemenkes terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan genom sequencing terhadap kasus baru yang masuk Indonesia atau melalui penularan lokal.
Pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap varian Mu yang saat ini menyebar ke 46 negara.
Koordinasi dengan petugas-petugas di pintu masuk juga ditingkatkan.
“Serta menyusun kebijakan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya varian yang dikatakan memiliki kekebalan terhadap vaksin,” ujar Nadia.
Melihat temuan tersebut tentunya harus menjadi kewaspadaan tersendiri bagi masyarakatdi tanah air.
Baca Juga: Vaksin Dosis ke 3 Sinovac Efektif Tangkal Varian Delta, Hanya Seminggu Imunitas Langsung Meningkat
Demi mencegah penularan berbagai varian Covid-19 yang ada penting bagi kita, sebagai masyarakat yang baik membantu pemerintah, setidaknya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Diketahui protokol kesehatan ini sangat bermanfaat karena penularan virus corona sangat sulit untuk diprediksi termasuk juga varian baru virus corona ini, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Disebutkan laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", dijelaskan, Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh terabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
Baca Juga: Israel Akan Siapkan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Untuk Warganya: 'Lebih Efetif Lawan Varian Baru'
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Who.int,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar