GridHEALTH.id - Ketika dunia mendekati tahun kedua pandemi Covid-19, gejala terus-menerus yang bertahan setelah infeksi awal, bahkan setelah dinyatakan sembuh karena virus hilang, apa yang dikenal sebagai "covid panjang" atau long Covid-19, telah menjadi ketakutan utama di seluruh dunia.
Lalu, ketika anak-anak memulai kembali sekolah secara langsung di banyak negara, satu pertanyaan ada di benak orangtua, bisakah anak-anak terkena "covid panjang" setelah infeksi virus corona?
Sejumlah penelitian awal telah menunjukkan bahwa anak lebih kecil kemungkinannya dibandingkan orang dewasa untuk terpengaruh oleh gejala yang menetap, berulang, atau mulai sebulan atau lebih setelah infeksi.
Perkiraan bervariasi pada seberapa sering gejala long Covid-19 terjadi pada anak-anak.
Sebuah penelitian di Inggris yang baru-baru ini diterbitkan menemukan sekitar 4% anak-anak dan remaja memiliki gejala lebih dari sebulan setelah terinfeksi.
Kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan penciuman adalah beberapa keluhan yang paling umum dan sebagian besar hilang dalam dua bulan.
Baca Juga: Mengejutkan, Studi Panjang The Lancet Menemukan Long Covid-19 Memiliki 200 Gejala
Batuk, nyeri dada, dan kabut otak adalah beberapa gejala jangka panjang lainnya yang terkadang ditemukan pada anak-anak, dan dapat terjadi bahkan setelah infeksi ringan atau tanpa gejala awal.
Beberapa penelitian telah menemukan tingkat gejala persisten yang lebih tinggi daripada penelitian di Inggris, tetapi anak-anak dianggap lebih jarang terkena daripada orang dewasa.
Sekitar 30% pasien dewasa penyintas Covid-19 mengalami gejala jangka panjang, menurut beberapa perkiraan.
Para ahli tidak yakin apa yang menyebabkan gejala jangka panjang. Dalam beberapa kasus, itu bisa mencerminkan kerusakan organ yang disebabkan oleh infeksi awal. Atau bisa juga akibat virus dan peradangan yang berlama-lama di dalam tubuh.
Anak-anak dapat mengalami masalah langka lainnya setelah infeksi virus corona awal, termasuk peradangan jantung atau kondisi yang dikenal sebagai sindrom inflamasi multisistem.
Itu melibatkan demam dan peradangan yang mempengaruhi bagian tubuh yang berbeda, di antara kemungkinan gejala lainnya.
Anak-anak yang terkena umumnya perlu dirawat di rumah sakit tetapi sebagian besar pulih. Kondisi serupa dapat terjadi pada orang dewasa.
Penyebaran cepat varian Delta yang sangat menular membuat beberapa dokter khawatir tentang potensi jumlah anak yang berisiko lebih tinggi untuk long Covid-19 dan kondisi lainnya.
Baca Juga: Hindari 7 Kesalahan Ini Saat Cek Kadar Gula Dengan Alat Cek Gula Darah
Baca Juga: 5 Pengobatan Rumahan Untuk Menghilangkan Benjolan di Bawah Mata
Baca Juga: Banyak Sekolah Mulai Tatap Muka, Begini Cara Melindungi Anak dari Penyebaran Virus Corona
Karena potensi konsekuensi jangka panjang, American Academy of Pediatrics merekomendasikan kunjungan dokter lanjutan setelah anak-anak pulih dari infeksi virus corona.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | The Lancet,American Pediatrics Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar