Campak dapat menyebar melalui udara dari droplet pernapasan dan partikel aerosol kecil. Orang yang terinfeksi dapat melepaskan virus ke udara ketika mereka batuk atau bersin.
Partikel pernapasan ini juga dapat menempel pada benda dan permukaan. Kita dapat terinfeksi jika bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi, seperti gagang pintu, dan kemudian menyentuh wajah, hidung, atau mulut.
Virus campak dapat hidup di luar tubuh lebih lama dari yang dikira. Faktanya, itu dapat tetap menular di udara atau di permukaan hingga dua jam.
Campak sangat menular. Ini berarti bahwa infeksi dapat menyebar dengan sangat mudah dari orang ke orang.
Seseorang yang rentan yang terkena virus campak memiliki peluang 90$ untuk terinfeksi. Selain itu, orang yang terinfeksi dapat terus menyebarkan virus ke mana saja antara 9 dan 18 individu yang rentan.
Seseorang yang menderita campak dapat menyebarkan virus ke orang lain bahkan sebelum mereka tahu bahwa mereka memilikinya.
Orang yang terinfeksi menularkan selama empat hari sebelum ruam khas muncul. Setelah ruam muncul, mereka masih menular selama empat hari.
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Prostat, Kanker Paling Sering Dialami Pria
Baca Juga: Pengobatan Rumahan Daun Kemangi Untuk Atasi Gangguan Pencernaan
Faktor risiko utama untuk tertular campak adalah tidak divaksinasi. Selain itu, beberapa kelompok berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi akibat infeksi campak, termasuk anak kecil, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, dan wanita hamil.
Source | : | WHO,Infection Control Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar