GridHEALTH.id - Kopi merupakan salah satu minuman kaya antioksidan yang digemari banyak orang di berbagai belahan dunia.
Karenanya kopi dianggap dapat menurunkan risiko seseorang terpapar Covid-19.
Baca Juga: Miliki Antioksidan Tinggi, Benarkah Minum Kopi 3 Kali Sehari Dapat Tangkal Virus Corona dalam Tubuh?
Hal ini terlihat dalam penelitian yang dilakukan menggunakan data UK Biobank, untuk memeriksa hubungan antara perilaku diet dari 2006-2010 dan infeksi Covid-19 dari Maret-November 2020.
Para ahli melihat secara khusus pada makanan yang terbukti memberikan pengaruh terhadap sistem kekebalan.
Baca Juga: Kopi Membuat Jantung Berdebar? Hati-hati Kebiasaan Minum Kopi Tidak Boleh Dihentikan Mendadak
Salah satunya kopi yang dianggap memiliki efek antioksidan dan antiradang.
Lantas, benarkah kopi dapat menurunkan risiko terkena Covid-19?
Penelitian dalam jurnal Nutrients yang terbut di MDPI tersebut menyatakan bahwa kopi berasosiasi dengan kerja sel imun.
Bahkan, kopi dinilai berkorelasi dengan sitokin tubuh.
Melihat hal tersebut, dokter umum sekaligu kandidat PhD dalam Ilmu Kedokteran di Kobe University, Adam Prabata membahas kopi yang menurut penelitian itu memiliki manfaat untuk Covid-19.
Baca Juga: Vaksin Booster, Ada yang Berbayar dan Gratis, PAPDI; Proteksi terhadap Infeksi COVID-19 Meningkat
"Penurunan risikonya sekitar 10 persen. Frekuensi konsumsi kopinya 2-3 kali per hari," kata Adam Prabata dalam cuitannya, Sabtu (11/9/2021).
Adam memaparkan, dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa zat yang memiliki efek antioksidan dapat berkontribusi terhadap Covid-19.
"Peradangan dan stres oksidatif dapat terjadi pada Covid-19. Oleh karena itu zat-zat yang memiliki efek antioksidan diduga bisa berkontribusi terhadap Covid-19, baik pencegahan, maupun pengobatan."
"Begitu juga dengan zat-zat yang diduga bisa berperan atau membantu kerja sel imun, diduga juga bisa bermanfaat untuk Covid-19," paparnya.
Kendati demikian, Adam menegaskan bahwa hasil penelitian tersebut masih tergolong asosiasi atau masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
"Nah yang perlu diingat adalah hasil penelitian ini itu baru asosiasi, BUKAN menunjukkan hubungan sebab akibat."
"Artinya apa? Artinya masih perlu penelitian lebih lanjut untuk konfirmasi apakah memang benar kebiasaan-kebiasaan konsumsi tersebut, termasuk kopi, memang benar-benar dapat bermanfaat untuk Covid-19."
"Bahkan zat-zat lain yang bisa berperan untuk antiradang, antioksidan, atau mendukung sistem imun pun masih dalam tahap penelitian apakah memang benar-benar bisa bermanfaat untuk Covid-19," jelasnya.
Lebih lanjut, Adam menuturkan bahwa setiap orang harus membatasi konsumsi kopi per hari.
"Pada orang dewasa sehat, konsumsi kopi dianjurkan tidak melebihi 400 mg kafein per hari atau kira-kira 4 cangkir kopi hitam per hari. Bila mengalami keluhan seperti nyeri kepala, berdebar, atau sulit tidur, maka dianjurkan mengurangi konsumsi kopinya."
"Secara umum, pada dewasa sehat, konsumsi kopi juga tidak menyebabkan masalah kesehatan, bahkan diduga berpotensi bermanfaat untuk kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah dan frekuensi yang tepat," tandasnya.
Baca Juga: Antibodi Vaksinasi Tidak Selengkap dari Antibodi Mantan Pasein Covid-19
Terlepas dari itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengegaskan bahwa kopi bukanlah minuman yang dapat menangkal atau menurunkan risiko terkena Covid-19.
Nadia menutuskan bahwa kabar tersebut adalah tidak benar.
"Enggak benar. Hoaks. Ini belum ada kajian ilmiahnya, dosisnya berapa yang betul-betul memberikan efek proteksi," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (10/7/2021). (*)
Baca Juga: Masih Enggan Divaksin? Risikonya 11 Kali Lebih Mungkin Meninggal Karena Covid-19
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Twitter,MDPI |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar