GridHEALTH.id - Bagi kebanyakan orang di Indonesia mungkin masih asing dengan istilah Fitoterapi.
Tapi untuk sebagian kalangan lainnya, fitoterapi sudah dikenal, karena terapi ini saat ini sedang banyak digemari di Eropa, Amerika, juga Asia.
Sebenarnya Fitoterapi ini adalah terapi herbal.
Tapi Fitoterapi sudah diakui oleh WHO.
Fitoterapi ini dilakukan oleh tenaga kesehatan medis, jadi bukan oleh terapis biasa seperti pengobatan herbal lainnya.
Pengobatan Fitoterapi telah dilakukan oleh dokter naturopatis dan ahli pengobatan medis di Jerman dan banyak bagian Eropa, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Australia.
Baca Juga: Jangan Asal Pilih, Ada Susu yang Jadi Pantangan Para Penyandang Diabetes
Dr. Abdullah Cerit, spesialis penyakit dalam di Klinik Fitoterapi Pusat Kesehatan Anadolu, Turki, mengatakan, Fitoterapi yang berfokus pada penggunaan kekuatan tanaman dalam pengobatan, adalah metode ilmiah.
"Ketika sampai pada terapi herbal, orang masih memikirkan pengobatan herbal yang disebut obat rakyat, namun Fitoterapi berkontribusi terhadap pengobatan klinis saat ini, sesuai dengan data ilmiah berdasarkan bukti," papar Cerit dilansir dari The Daily Sabah.
Masih menurut Cerit, selama 20 tahun terakhir kedokteran di bidang kanker, telah mencari cara untuk mengobati kanker dengan penggunaan tanaman yang lebih efektif. Nah, inilah yang digunakan dalam Fitoterapi.
Baca Juga: Sama-sama Bikin Gatal di Rambut, Ini Cara Membedakan Ketombe dan Kutu
Tak hanya itu, Fitoterapi pun baik digunakan untuk solusi infeksi saluran pernapasan bagian atas.
Cerit menunjukkan, Fitoterapi menggunakan camomile, mint, linden dan balsem cukup populer.
Juga diperkaya dengan tanaman seperti lada hitam dan kulit lemon, plus madu, serbuk sari (propolis) dan sedikit ginseng Korea, yang diandalkan sebagai perlindungan dan penyembuhan.
Dalam metode Fitoterapi, teh herbal yang terdiri dari chamomile, mint dan adas bisa digunakan untuk mengatasi hilangnya nafsu makan pada anak, gangguan pencernaan, dan mengatasi rasa mual pada ibu hamil.
Baca Juga: Juvenile Diabetes, Langka Terjadi Pada Remaja Akibat Keturunan
Tanaman seperti jinten dan jahe biasa digunakan untuk menghilangkan nafsu makan dan mual.
Blackberry dan blueberry dapat digunakan untuk diare. Kelembak dan cassia untuk konstipasi kronis. Paduan rosemary, jinten dan adas untuk kolitis.
"Fitoterapi dapat diterapkan pada nyeri ringan sampai sedang, gangguan kesehatan yang baru muncul dan dapat ditoleransi di bawah pengawasan dokter."
"Dalam kasus vital dan akut, sampai saat ini obat (kimia dari dokter) saat ini pasti lebih unggul. Fitoterapi dan ilmu medis komplementer lainnya dapat digunakan secara efektif untuk gangguan yang berkembang karena sindrom atau kasus abnormal kronis dan berkepanjangan," tutup Cerit. (*)
Baca Juga: Selain Menjaga Kebugaran, Inilah Sederet Manfaat Lain Olahraga untuk Tubuh
Source | : | The Daily Sabah |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar