Sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan saraf (neuropati diabetik), serta masalah pembuluh darah.
Seperti halnya yang terjadi di pembuluh darah jantung, pembuluh darah di kaki juga bisa mengalami sumbatan sehingga suplai oksigen berkurang.
Akibatnya terjadi aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), yang selanjutnya menyebabkan jaringan di bawahnya tidak mendapat oksigen dan rusak.
Akibat gangguan aliran darah tersebut, kaki mudah infeksi atau dikenal dengan penyakit pembuluh darah perifer atau PAD (Peripheral Arterial Disease).
Baca Juga: Sakit Saat Buang Air Kecil Jangan Sepelekan, Bisa Jadi Gejala 4 Penyakit Serius Ini
PAD, hipertensi, dan merokok, dikatakan Dr. Yunir sebagai faktor risiko untuk reamputasi.
Nah, pada kasus tertentu, untuk menghindari amputasi, ada cara yang bisa dilakukan secara medis.
Membuka sumbatan pada pembuluh darah di kaki ini ada pilihan terapi, yaitu ballooning, yang bisa dilanjutkan pemasangan stent atau ring (cincin).
Metode tersebut dapat menyelamatkan kaki dari ancaman amputasi.
Baca Juga: 4 Manfaat Avokad untuk Kesehatan Rambut, Berkilau dan Lembut Sepanjang Hari
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar