GridHEALTH.id - Perkiraan WHO menunjukkan bahwa secara global, 76 juta orang telah terkena Human immunodeficiency virus (HIV) sejak awal.
Sekitar 38 juta orang dari seluruh dunia hidup dengan virus ini pada akhir tahun 2019 saja, temukan tubuh dunia ini.
Menurut angka mereka, diperkirakan 33 juta orang telah kehilangan nyawa mereka karena Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), penyakit yang disebabkan oleh virus ini.\
Beban global dari virus menular ini, bagaimanapun, berbeda di berbagai negara dan wilayah. Wilayah Afrika WHO saat ini menjadi mangsa terburuk virus ini dengan 3,7% orang dewasa yang hidup dengan HIV. Ini menyumbang di atas dua pertiga dari populasi global yang terkena virus ini.
Virus HIV berada dalam darah, cairan seksual, dan ASI kita. Ketika menyerang mekanisme pertahanan kita, anggota yang sangat penting dari sistem kekebalan kita, bernama T-sel, dihancurkan.
Sistem kekebalan kita berhenti berfungsi ketika jumlah sel T turun ke tingkat yang sangat rendah (di bawah 200) dan kita kehilangan kapasitas untuk melawan kuman dan penyakit.
Ini terjadi pada stadium lanjut infeksi HIV dan kondisi ini dikenal sebagai AIDS. Kegagalan mekanisme kekebalan tubuh kita membuat kita rentan terhadap berbagai penyakit dan penyakit.
Praktik seksual yang tidak aman dan kebiasaan berbagi jarum suntik yang tidak sehat merupakan penyebab utama penularan HIV/AIDS.
Saat ini, tidak ada obat untuk HIV/AIDS. Namun, ada obat yang menjaga kondisi tetap terkendali dan mengurangi kemungkinan komplikasi lebih lanjut.
Obat yang digunakan untuk mengobati kondisi ini dikenal sebagai terapi antiretroviral (ART). Dalam terapi ini, tiga atau lebih obat dari kelas obat yang berbeda digunakan dalam kombinasi untuk memblokir virus dengan berbagai cara.
Biasanya, kombinasi tersebut mencakup dua obat dari satu kelas dan yang ketiga dari kelas lain. Kelas obat anti-HIV meliputi:
- Inhibitor transkriptase balik non-nukleosida (NNRTI)
- Nucleoside atau nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NRTI)
- Inhibitor protease (PI)
- Intigrasi inhibitor
- Inhibitor masuk atau fusi
Baca Juga: 6 Aturan Sederhana Jalani Hidup Sehat Untuk Penyandang Diabetes
Baca Juga: Mengenal Gejala Flu Singapura yang Lebih Banyak Menyerang Si Kecil
Tiga kelas pertama bertujuan untuk menghambat HIV dari mereplikasi dirinya sendiri. Inhibitor integrase, di sisi lain, menonaktifkan protein yang dibutuhkan HIV untuk memberikan materi genetiknya dalam sel T. Inhibitor masuk atau fusi adalah kelas obat yang mencegah HIV memasuki sel T. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar