GridHEALTH.id - Terdapat lesi atau bercak hitam, coklat atau kemerahan mirip bekas luka di kulit bisa menandakan penyandang diabetes mengalami dermopati diabetik.
Meskipun lesi ini dapat muncul pada siapa saja, terutama setelah cedera atau trauma pada area tersebut, dermopati diabetik telah ditemukan terjadi pada 30% penyandang diabetes.
Dermopati diabetik kadang-kadang juga disebut sebagai bintik-bintik tulang kering dan bercak-bercak pretibial berpigmen. Mereka menyerupai lentigine surya.
Dijelaskan pada laman dermnetnz.org, dermopati diabetik ini umumnya muncul di tulang kering.
Namun, tidak menutup kemungkinan bercak hitam dan bekas luka terlihat di lengan, paha, atau area tubuh lainnya.
Penyebab pasti dermopati diabetik tidak diketahui tetapi mungkin terkait dengan neuropati diabetik dan komplikasi vaskular, karena penelitian telah menunjukkan kondisi tersebut lebih sering terjadi pada pasien diabetes dengan retinopati, neuropati, dan nefropati.
Dermopati diabetik cenderung terjadi pada pasien yang lebih tua atau mereka yang telah menderita diabetes setidaknya selama 10-20 tahun.
Kondisi ini juga tampaknya terkait erat dengan peningkatan hemoglobin glikosilasi, indikator kontrol kadar glukosa darah yang buruk.
Baca Juga: Mengenal Maturity Onset Diabetes of the Young (MODY), Diabetes Langka dan Menurun di Dalam Keluarga
Karena lesi sering terjadi pada bagian tubuh yang bertulang seperti tulang kering, diperkirakan bahwa dermopati diabetik juga merupakan respons yang diperbesar terhadap cedera atau trauma pada area ini.
Penelitian telah menunjukkan bahwa bintik-bintik tulang kering muncul sebagai respons terhadap trauma dengan benda panas, dingin atau tumpul pada penyandang diabetes.
Lesi dermopati diabetik memang paling sering muncul pada tulang kering.
Ciri-ciri lesi dermopati diabetik diantaranya meliputi:
- Berbentuk bulat atau oval
- Warna coklat kemerahan atau bahkan hitam
-Awalnya bersisik tapi kemudian mendatar dan menjadi menjorok
- Umumnya terjadi pada kedua tulang kering
Kehadiran empat atau lebih lesi tergantung pada penyandang diabetes itu sendiri.
Dikutip dari laman Skin Sight, lesi kulit dermopati diabetik dapat membaik seiring waktu dengan perawatan yang tepat.
Menjaga kulit tetap lembab serta mencoba menghindari cedera pada kaki akan membantu mencegah perkembangan beberapa lesi.
Dermopati diabetik tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan apapun.
Jika perlu, dokter kemungkinan akan menekankan pentingnya mengontrol gula darah dan menegaskan kembali bahwa manajemen diabetes yang tepat akan membantu memperbaiki lesi secepat mungkin.(*)
Baca Juga: Cara Merawat Luka Diabetes Bernanah Karena Infeksi, Bisa Saja Perlu Digips
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Dermnetnz.or,Skinsight.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar