GridHEALTH.id - Vaksin Sinovac merupakan salah satu vaksin yang efektif mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) saat ini.
Meski tidak 100 %, namun efikasi vaksin Sinovac angkanya berada di batas minimun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni diatas 50%.
Bahkan beberapa penelitian telah dilakukan di beberapa negara untuk mengukur keefektifan vaksin Covid-19 buatan China tersebut.
Terbaru, Malaysia telah melakukan studi besar untuk mengukur keefektifan vaksin Sinovac melawan penyakit serius.
Hal itu seperti diwartakan Reuters pada Jumat (24/9/2021).
Lantas bagaimana hasilnya?
Baca Juga: Thailand Campurkan Vaksin Sinovac dan Vaksin AstraZeneca, Ini Hasilnya
Diberitakan bahwa hasil studi tersebut menunjukan hasil yang positif.
Dimana vaksin Sinovac sangat efektif melawan penyakit serius meski vaksin Covid-19 lain dari Pfizer/BioNTech dan AstraZeneca menunjukkan tingkat perlindungan yang lebih baik.
Studi terbaru ini tentu menjadi sentimen positif bagi perusahaan China.
Di mana vaksin Covid-19 produksinya semakin diawasi terkait efektivitas vaksin menyusul laporan infeksi di antara petugas tenaga kesehatan yang sudah diimunisasi penuh dengan suntikan Sinovac di Indonesia dan Thailand.
Adapun studi dari Malaysia itu menunjukan bahwa 0,011% dari sekitar 7,2 juta penerima suntikan Sinovac memerlukan perawatan di unit perawatan intensif (ICU) untuk infeksi Covid-19.
Demikian yang dikatakan pejabat kesehatan kepada wartawan, Kamis (24/9/2021) lalu.
Sebaliknya, 0,002% dari sekitar 6,5 juta penerima vaksin Pfizer/BioNTech membutuhkan perawatan ICU untuk infeksi Covid-19, sementara 0,001% dari 744.958 penerima vaksin AstraZeneca membutuhkan perawatan serupa.
Kalaiarasu Peariasamy, direktur di Institute for Clinical Research yang melakukan penelitian ini bersama dengan gugus tugas Covid-19 nasional, mengatakan vaksinasi, terlepas dari mereknya, telah mengurangi risiko seseorang untuk dirawat di ruang perawatan intensif sebesar 83% dan menurunkan risiko kematian sebesar 88%.
Hasil tersebut didapat berdasarkan penelitian yang lebih kecil yang melibatkan sekitar 1,26 juta orang.
"Tingkat terobosan untuk penerimaan unit perawatan intensif sangat rendah," katanya.
Dia menambahkan, perawatan ICU secara keseluruhan di antara individu yang sudah divaksinasi penuh mencapai 0,0066%.
Adapun tingkat kematian orang yang divaksinasi lengkap juga rendah yaitu 0,01% dan mayoritas dari mereka berusia di atas 60 tahun atau dengan penyakit penyerta.
Baca Juga: Vaksin Dosis ke 3 Sinovac Efektif Tangkal Varian Delta, Hanya Seminggu Imunitas Langsung Meningkat
Menurut Kalaiarasu, ada perbedaan demografi penerima ketiga vaksin Covid-19 dan hal tersebut bisa menghasilkan hasil yang berbeda.
"Banyak penerima AstraZeneca berada di usia pertengahan dewasa, sementara penerima suntikan Pfizer dan Sinovac sangat banyak untuk populasi yang rentan," katanya.
Penerima AstraZeneca juga menyumbang proporsi penelitian yang jauh lebih kecil, yang melibatkan sekitar 14,5 juta individu yang divaksinasi lengkap dan dilakukan selama lebih dari lima bulan sejak 1 April.
Pada bulan Juli, Malaysia mengatakan akan menghentikan pemberian vaksin Sinovac setelah persediaannya berakhir, karena memiliki cukup banyak vaksin lain untuk programnya.
Vaksin Sinovac telah digunakan secara luas di beberapa negara termasuk China, Indonesia, Thailand dan Brasil, dan perusahaan tersebut mengatakan awal bulan ini telah memasok 1,8 miliar dosis di dalam dan luar negeri.
Malaysia telah sepenuhnya memvaksinasi 58,7% dari 32 juta penduduknya dan memberikan setidaknya satu dosis untuk 68,8% populasinya.
Namun terlepas dari itu, vaksin Covid-19 saat ini memang penting untuk menjaga seseorang dari keparahan infeksi penyakitnya.
Dalam artikel berjudul "Why vaccination is safe and important" yang dilansir dari nhs.uk (30/3/2021), disebutkan bahwa orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.
Artinya jika kita disuntik vaksin Covid-19, maka sistem kekebalan kita akan terlatih dalam melawan Covid-19 sehingga infeksi virus tersebut bisa diminimalisir.(*)
Baca Juga: Bappenas; Covid-19 Terkendali Bulan Ini, Sebut 4 Vaksin Efikasi Tinggi, Sinovac tak Termasuk?
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | NHS,Reuters |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar