Gejalanya pendarahan otak pun kerap diabaikan.
Sakit kepala atau kebas di beberapa bagian tubuh seperti kebas pada kaki, tangan, atau wajah merupakan gejala awal yang bisa terjadi dan sering diabaikan oleh banyak orang.
Saat seseorang mengejan, misal kala BAB, bisa berisiko pecahnya pembuluh darah.
Menurut Dokter Spesialis Bedah Saraf Primaya Hospital Pasar Kemis, dr. Subrady Leo Soetjipto Soepodo, Sp.BS, dikutip dari Viva.co.id (27/92021), mengejan ketika buang air besar memicu risiko pecahnya pembuluh darah. S
elain itu, batuk berulang, atau batuk dengan menahan napas dapat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri secara tiba-tiba.
Baca Juga: 6 Faktor Risiko Yang Membuat Penyintas Bisa Alami Post Covid-19 Syndrome
"Valsava manuver atau mengejan dapat menjadi pencetus peningkatan tekanan intrakranial. Peningkatan tekanan intrakranial ini dapat menyebabkan pecah pembuluh darah pada penderita darah tinggi yang menyebabkan perdarahan otak. Valsava manuver atau mengedan juga biasa dilakukan saat batuk, buang air besar, atau menahan napas,” ujarnya, dikutip dari keterangan pers.
Penting juga diketahui, ciri-ciri seseorang yang berpotensi mengalami penyumbatan atau pecah pembuluh darah dapat dideteksi dari mengamati fungsi bagian wajah, bicara, gerak, dan menelan yang sudah tidak normal.
Itu adalah gejala yang paling mudah untuk dideteksi.
Baca Juga: Diungkap Riset IDAI, Ini Penyebab Utama Kematian Pasien Covid-19 Anak di Indonesia
Source | : | China Times,viva.co.id,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar