“Kami harus semangat, tidak libur. Rekan-rekan kami sebagian harus isoman karena terpapar. kami yang sehat ini terus berjuang,” kata Arif, Kamis (15/7/2021), dikutip dari SuaraSurabaya.net.
Selain itu, Arief yang bertugas ditempatkan di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) mengaku cukup ekstra tenaga saat bertugas.
Dia menyebut, ada pasien yang datang dengan kondisi saturasi sudah di bawah 80.
“Saya kalau mengawasi oksigen saat jaga malam tidak bisa tidur. khawatir oksigen pasien habis. Tiap satu jam saya tengok satu per satu sampai subuh,” ujarnya.
Baca Juga: Bisakah Orang Hidup Selamanya? Secara teoritis, Ya, Kenyataannya Tidak Juga
Hal yang sama juga dialami oleh Joyce Hestia Nugrahanti Kepala Puskesmas Ketabang Surabaya.
Menurutnya kesembuhan pasien adalah yang utama. Apalagi Puskesmas Ketabang mewilayahi penanganan pasien dari perkantoran dan pemukiman di sekitarnya.
“Kami merawat warga yang isoman, kami juga lakukan vaksinasi. 3T (tracing, testing dan treatment) tetap kami jalankan. Dan pelayanan umum pun juga tetap buka,” kata Joyce.
Dengan nakes berjumlah 41 orang, Joyce mengaku terkadang sedikit mengalami kesulitan dalam membagi kegiatan.
Baca Juga: Borobudur Marathon 2021 Rencananya Bakal Digelar Untuk Umum
Source | : | Kompas.com,detik,suarasurabaya.net |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar