GridHEALTH.id- Sejak Juni 2021, nakes yang bertugas di instalasi kesehatan seluruh Indonesia dibuat terengah-engah oleh membanjiranya pasien Covid-19.
Seperti yang diceritakan salah satu perawat di RSUD kawasan Jakarta Utara.
Menurutmnya para pasien Corona sampai harus ditaruh di lorong rumah sakit karena tidak ada lagi tempat tidur yang tersedia.
"Kalau pasien sesak kita langsung sibuk kocar-kacir nyari tabung oksigen. Dan jujur kita juga kekurangan tenaga karena teman kita banyak yg positif harus diisolasi atau dirawat di RS," papar perawat berinisial O, dilansir daei detikcom, Selasa (15/9/2020).
Hal yang sama pun dialami Arif Setiawan Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Penunjang Medik RSUD dr Mohamad Sowandhie.
Melihat keterbatasan jumlah nakes dia pun sampai rela mengorbankan jatah liburnya demi memberikan penanganan terbaik kepada para pasien.
Baca Juga: Akibat Ditipu Otaknya Sendiri, Wanita Tiongkok Ini Tidak Pernah Tidur Selama 40 Tahun
“Kami harus semangat, tidak libur. Rekan-rekan kami sebagian harus isoman karena terpapar. kami yang sehat ini terus berjuang,” kata Arif, Kamis (15/7/2021), dikutip dari SuaraSurabaya.net.
Selain itu, Arief yang bertugas ditempatkan di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) mengaku cukup ekstra tenaga saat bertugas.
Dia menyebut, ada pasien yang datang dengan kondisi saturasi sudah di bawah 80.
“Saya kalau mengawasi oksigen saat jaga malam tidak bisa tidur. khawatir oksigen pasien habis. Tiap satu jam saya tengok satu per satu sampai subuh,” ujarnya.
Baca Juga: Bisakah Orang Hidup Selamanya? Secara teoritis, Ya, Kenyataannya Tidak Juga
Hal yang sama juga dialami oleh Joyce Hestia Nugrahanti Kepala Puskesmas Ketabang Surabaya.
Menurutnya kesembuhan pasien adalah yang utama. Apalagi Puskesmas Ketabang mewilayahi penanganan pasien dari perkantoran dan pemukiman di sekitarnya.
“Kami merawat warga yang isoman, kami juga lakukan vaksinasi. 3T (tracing, testing dan treatment) tetap kami jalankan. Dan pelayanan umum pun juga tetap buka,” kata Joyce.
Dengan nakes berjumlah 41 orang, Joyce mengaku terkadang sedikit mengalami kesulitan dalam membagi kegiatan.
Baca Juga: Borobudur Marathon 2021 Rencananya Bakal Digelar Untuk Umum
Kini cerita tersebut sudah tidak lagi terdengar.
Contoh, kasus Covid-19 di Banyuwangi, Jawa Timur, terus melandai dua pekan terakhir.
Hal ini terlihat dari ruang-ruang isolasi di RSUD Blambangan yang mulai kosong.
Kepala Ruang Isolasi dan PIC Covid-19 RSUD Blambangan, Inti Bawono mengatakan, per hari ini, Kamis (30/9/2021) hanya tersisa tiga pasien positif Covid-19 yang dirawat.
Pasien Covid-19 yang masuk hanya dalam hitungan satu hingga dua orang dalam sehari.
Bahkan pernah RS nihil merawat pasien Covid-19.
Baca Juga: Rusia Hadapi Gelombang ke 4 Pandemi Covid-19 dengan 852 Kematian Dalam 24 jam
"Dua minggu pernah tak merawat sama sekali," ucapnya, dikutip dari Kompas.com.
Inti mengaku lega dengan kondisi ini dan berharap tak ada lagi ledakan kasus Covid-19 di Banyuwangi maupun seluruh wilayah di Indonesia.
Ia meminta semua pihak tidak lengah dan terus menjaga protokol kesehatan agar kasus Covid-19 segera melandai.(*)
Source | : | Kompas.com,detik,suarasurabaya.net |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar