Untuk diketahui, menurut survei di Israel 30 persen orang tua dari mereka yang terkena dampak long covid melaporkan penurunan kemampuan neurologis, kognitif, dan kesehatan mental.
Masalah kesehatan termasuk gangguan tidur dan konsentrasi, mengutip Instagram @Pandemictalks (2/10/2021) yang melasnir Tempo (15/9/2021), dibandingkan ketika mereka belum dinyatakan positif COVID-19.
Menurut data yang dikumpulkan dari survei lanjutan terhadap orang tua dari 13.864 anak yang berusia 3-18 tahun yang telah pulih dari virus, didapatkan data 11,2 persen melaporkan gejala covid yang lama.
Asal tahu saja, dari mereka yang melaporkan gejala jangka panjang, 1,8 persen anak di bawah 12 tahun.
Baca Juga: Molnupiravir Obat Covid-19 dari MSD, ada Juga dari 3 Perusahaan Farmasi di Indonesia
Sebanyak 4,6 persen dari mereka yang berusia 12 hingga 18 tahun masih menderita gejala selama enam bulan setelah terkena virus.
Sedihnya gejala itu berlanjut seiring bertambahnya usia.
Di antara mereka yang berusia 12 hingga 18 tahun, risiko kemungkinan long covid lebih tinggi.
Namun, para peneliti di Israel juga menemukan di antara 3,5 persen anak-anak yang menunjukkan long covid tidak bergejala saat dites positif.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Bagi Ibu Menyusui, Bisa Kurangi Risiko Kematian
Source | : | Kompas.com,medical news today,Tempo,Instagram @pandemictalks - Long Covid |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar