7. Masker yang digunakan tidak pas di wajah
Jika masker terlalu besar, jangan menyilangkan lingkaran telinga di belakang kepala. Sebagai gantinya, buat simpul di masing-masing untuk mempersingkatnya sedikit.
Letakkan simpul di belakang telinga agar topeng tidak terjepit dan ada celah di kedua sisinya.
Jika loop terlalu pendek, perpanjang dengan tali atau tali sepatu. Jika kita mengenakan jilbab, kenakan masker di atasnya dan kencangkan loop di belakang dengan peniti atau klip kertas.
8. Jangan menggunakan filter kopi
Menambahkan filter ke masker memang melindungi lebih baik.
Namun Cari filter berperingkat PM (untuk "partikel") 2.5. Tenunan ketat memblokir tetesan dan partikel kecil. Jangan menggunakan filter kopi.
Pasalnya, pori-pori penyaring kopi kertas berukuran 20 mikrometer.
Ini terlalu besar untuk menjadi penghalang yang efektif. Jika masker tidak memiliki kantong filter, gunakan satu dengan lebih dari satu lapisan kain atau pakai dua masker.
9. Menurunkan masker dari wajah saat berbicara
Rasanya anehmemang pada awalnya harus berbicara dengan masker.
Terkadang, seseorang melakukan secara refleks untuk menyentuh atau menarik masker yang digunakan saat berbicara.
Namun, perlu diketahui bahwa orang lain dapat memahami meski kita mengenakan masker.
10. Memakai masker di bawah hidung
Alasan memakai masker adalah untuk memastikan lendir dan air liur tidak keluar dari hidung dan mulut serta menyebar ke orang lain.
Hal itu juga melindungi dari tetesan lendir dan airliur orang lain yang mungkin menginfeksi.
11. Memakai masker di atas dagu
Masker yang dikenakan harus pas di seluruh bagian bawah wajah dan dagu.
Ketika dagu dibiarkan terbuka, virus dapat merayap masuk dan mencapai mulut, hidung, dan mata.
Mereka juga bisa lolos dari mulut dan menularkan ke orang lain.(*)
Baca Juga: Aturan Memakai Masker Selama Perpanjangan PPKM Level 4, Inmendagri Nomor 30 tahun 2021
Source | : | Kontan.co.id,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar