GridHEALTH.id - Preeklamsia adalah gangguan kesehatan kehamilan yang muncul di usia 24 minggu ke atas.
Masalah ini bisa ditandai dengan adanya kenaikan tekanan darah saat kehamilan. Padahal sebelumnya tekanan darah ibu hamil normal dan baru meningkat ketika sedang hamil.
Namun tidak selama preeklamsia identik dengan tekanan darah yang tinggi. Pasalnya, terdapat tanda-tanda lain dari preeklamsia, misalnya badan bengkak-bengkak yang disertai kenaikan badan berlebih, sakit kepala bagian depan, pandangan mulai kabur, dan nyeri ulu hati.
Dokter Obgyn dari Morula Ivf Ciputat, dr Ivander Utama, F.MAS, Sp.OG, MSc mengatakan, preeklamsia dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa diprediksi sebelumnya.
Baca Juga: Perut Bagian Bawah Nyeri Saat Hamil, Bisa Jadi Tanda Kehamilan Ektopik
Penting doketahui, preeklamsia tidak hanya terjadi pada ibu hamil dengan berat badan yang berlebih.
Ibu yang indeks masa tubuhnya bagus dan perempuan hamil dengan badan kurang pun memiliki risiko mengalami preeklamsia.
Kenapa? Sebab preeklamsia memiliki kaitan dengan gizi dan nutrisi yang didapatkan oleh ibu selama hamil.
Oleh karena itu, pola makan sehat dan seimbang menjadi cara untuk mengurangi faktor risiko preeklamsia.
Baca Juga: Kelebihan Berat Badan Saat Hamil Bisa Dihindari Dengan 3 Cara Ini
Untuk bisa sukses menjalankan pola makan seimbang, ibu perlu mendapat suppport dari pasangan.
“Enggak bisa cuma istrinya doang yang mau sehat, suaminya mager. Enggak bisa suaminya yang pengin sehat, istrinya mager, enggak bisa. Itu harus jalan bareng-bareng, harus saling men-support,” kata doker Ivander di acara GridHEALTH Dialogue, Jumat (08/10/2021).
Selain dukungan, untuk memulai pola hidup yang sehat menurut Ivander Utama, juga memerlukan dedikasi. Jangan jadikan menurunkan berat badan menjadi motivasi utama, tapi yang harus menjadi target adalah hidup sehat.
“Target dari pola hidup sehat adalah start dari apa yang ada di depan mata, apa yang kita makan, apa yang kita minum, dan apa yang kita lakukan,” jelasnya.
Baca Juga: 5 Tips Meningkatkan Neuroplastisitas dan Pemulihan Pasca Stroke
Dokter Ivander pun mengingatkan terdapat faktor risiko lain yang bisa menyebabkan preeklamsia, seperti diabetes atau sudah punya bakat darah tinggi.
Tapi itu semua bisa diminimalisir jika ibu sejak persiapan kehamilan, mentaati pola hidup yang bagus dan pola makan gizi seimbang, agar bisa mengurangi faktor risiko terjadinya preeklamsia.(*)
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar