GridHEALTH.id - Sedang bersiap melahirkan normal alias pervaginam?
Yuk,. pahami cara mengejan yang benar. Ini penting supaya saat mengejan bisa sukses dan tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Moderna Menolak Membagikan Formula Vaksin mRNA Covid-19
Sebab salah cara mengejan, selain akan membuat ibu tersiksa, juga bisa berefek tidak baik bagi kondisi kesehatan ibu.
Misal, pecah pembuluh darah di mata ibu. Kondisi ini tentu bisa mengganggu fungsi mata.
Bahkan bisa berefek juga pada bayi yang dilahirkan. Sebab tidak menutup kemungkinan bayi akan dilahirkan dengan segala upaya, termasuk dengan alat bantu.
Sebaliknya, jika teknik mengejan saat melahirkan benar maka akan melancarkan persalinan.
Sebaliknya, ketidaktepatan mengejan dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, seperti pecahnya pembuluh darah di mata yang dapat mengganggu kesempurnaan penglihatan.
Karenanya penting bagi ibu hamil untuk mengetahui dan memahami cara mengejan yang benar, seperti berikut ini;
Baca Juga: Healthy Move, Setop Jadi Orang Obesitas Karena Mudah Menularkan Influenza Pada Orang Lain
1. Mengejan dilakukan setelah pembukaan lengkap
Mengejan baru boleh dilakukan setelah pembukaan lengkap, yakni pembukaan 10.
Saat itu, observasi yang dilakukan dokter akan menemukan, kepala bayi sudah turun sampai ke dasar panggul dan anus mulai ikut membuka.
Kenapa mengejan harus menunggu pembukaan lengkap? Hal ini untuk menghindari pembengkakan atau edema pada mulut rahim.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab PPKM Level 3 di DKI Jakarta Lebih Lama
Meski tidak nyaman karena harus menanti kontraksi hingga pembukaan 10, namun ibu harus tetap bersabar.
Tak perlu khawatir karena penundaan mengejan umumnya tak akan membahayakan, kecuali bila jantung bayi mulai melemah.
2. Pilih posisi melahirkan yang tepat
Posisi yang umum dipilih saat mengejan adalah berbaring, kemudian menekuk lutut, kedua kaki dibuka, peluk paha dengan melingkarkan tangan ke bawah paha sampai siku dan menarik paha ke arah dada.
Posisi ini memberikan keleluasaan pada ibu untuk mengejan.
Posisi lain pun bisa digunakan, seperti berbaring miring ke sisi kiri atau kanan, atau jongkok, yang kesemuanya berdasarkan kasus per kasus supaya janin lebih mudah lahir.
Baca Juga: 4 Cara Mudah Hilangkan Kutu Rambut, Salah Satunya Pakai Petroleum Jelly
3. Atur napas, ikuti instruksi dokter dan bidan
Bernapas harus teratur, tidak boleh serabutan karena tidak bermanfaat signifikan atau bahkan mengganggu proses mengejan.
Biasanya dokter/bidan akan memandu ibu mengatur napas supaya tenaga ibu terkumpul, juga ibu memiliki tenaga maksimal untuk mengejan.
Selain itu, mengatur napas yang baik pun dapat mengurangi rasa sakit.
Supaya pengaturan napas berjalan mudah, sebaiknya ibu ikut kelas senam hamil karena di kelas itu ibu akan diajarkan cara mengatur napas saat bersalin.
4. Ikuti irama
Ibu harus mengikuti irama tubuh saat mengejan. Bila pembukaan sudah lengkap, ibu harus segera mengejan, mengatur napas, dan tidak boleh ditahan saat proses pengejanan berlangsung.
Baca Juga: Inilah 5 Kacang yang Bisa Turunkan Berat Berat Badan, Buktikan
Ada ibu yang takut fesesnya keluar saat mengejan, sehingga ia menahan pengejanan dengan mengangkat pantat atau panggul.
Asal tahu saja, hal ini dapat membuat robekan perineum (bagian antara vagina dan anus) lebih lebar sehingga memerlukan lebih banyak jahitan.
5. Jangan berteriak
Jangan buang-buang tenaga yang tak perlu, entah dengan mengeluh atau berteriak-teriak, karena akan menguras tenaga, mengingat ibu harus mengejan berkali-kali.
Teriak-teriak atau membuat keributan malah akan menyebabkan tenggorokan kering, batuk, dan serak.
Ibu pun semakin panik dan tegang. Akibatnya, ibu tak jelas menangkap instruksi dokter.
Baca Juga: 5 Provinsi di Indonesia dengan Kasus HIV/AIDS Terbanyak Priode Januari - Maret 2021
6. Pandangan ke arah perut
Arahkan pandangan ke perut supaya ibu bisa lebih berkonsentrasi terhadap persalinan. Selain itu, ibu harus mengejan di perut bukan di leher.
7. Berhenti mengejan saat kepala bayi terlihat
Ketika kepala bayi mulai terlihat (crowning) sebaiknya hentikan mengejan. Biasanya ditandai dengan rasa panas di vagina yang meregang.
Tujuannya supaya vagina dan perineum meregang perlahan-lahan, juga untuk mengurangi robekan dan kelahiran yang terlalu cepat.
Dokter/bidan akan memberi arahan ketika pengejanan harus dihentikan atau dilanjutkan. Pada saat ini ibu sebaiknya mengatur napas dengan baik.(*)
Baca Juga: Gejala Haemophilus Influenzae Tipe b (HIB), dan Cara Mengobati serta Mencegahnya
Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; 8 Cara Mengejan Saat Melahirkan yang Tepat Agar Bayi Cepat Lahir
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar