Hiperkolesterol juga berpotensi memicu perubahan patologis pada plasenta ibu hamil, dan menyebabkan proses inflamasi/penyempitan pada arteri spiralis.
Untuk diketahui, arteri spiralis adalah pembuluh darah paling ujung yang berbatasan langsung dengan plasenta alias ari-ari.
Penyempitan pembuluh darah tersebut jelas akan mengganggu sirkulasi darah dari rahim ke plasenta, berpotensi menyebabkan ibu mengalami preeklamsia.
Dampak buruk lain, janin dapat tumbuh terhambat dan mengalami insufisiensi plasenta (layuh plasenta).
Mengapa bisa begitu?
Baca Juga: Megan Fox Ngaku Alami Gangguan Mental Body Dysmorphia, Apa Itu?
Sepanjang masa kehamilan, pembuluh darah menyalurkan sari-sari makanan dan oksigen dari ibu kepada janin.
Lantaran ketidaklancaran suplai oleh pembuluh darah (karena adanya gumpalan-gumpalan kolesterol) perkembangan janin dapat terhambat.
Organ-organnya pun mengalami ketidakmatangan fungsi sehingga memicu kelahiran prematur.
Kelahiran prematur sendiri didefinisikan sebagai kelahiran yang terjadi saat usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Rutin Mengurangi Risiko Demensia Pada Lansia
Source | : | American Journal of Obstetrics Gynecology,Maternal Medicine |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar