Campak dapat menyebar melalui udara dari droplet pernapasan dan partikel aerosol kecil. Orang yang terinfeksi dapat melepaskan virus ke udara ketika mereka batuk atau bersin.
Partikel pernapasan ini juga dapat menempel pada benda dan permukaan. Kita dapat terinfeksi jika bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi, seperti gagang pintu, dan kemudian menyentuh wajah, hidung, atau mulut.
Campak sangat menular. Ini berarti bahwa infeksi dapat menyebar dengan sangat mudah dari orang ke orang.
Seseorang yang rentan yang terkena virus campak memiliki peluang 90% untuk terinfeksi. Selain itu, orang yang terinfeksi dapat terus menyebarkan virus ke mana saja antara 9 dan 18 individu yang rentan.
Faktor risiko utama untuk tertular campak adalah tidak divaksinasi. Selain itu, beberapa kelompok berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi akibat infeksi campak, termasuk anak kecil, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, dan wanita hamil.
Baca Juga: Healthy Move, 6 Olahraga Terbaik Khusus Untuk Penyandang Diabetes
Baca Juga: 6 Tips Untuk Peregangan yang Aman Guna Terhindar Dari Risiko Cedera
Dokter bisa memastikan campak dengan memeriksa ruam kulit dan memeriksa gejala dan tanda yang menjadi ciri khas penyakit, seperti bintik-bintik putih di mulut, demam, batuk, dan sakit tenggorokan. (*)
Source | : | who.int,nakita.grid.id,Infection Control Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar