Penggunaan soda di vitamin C soda itu terjadi karena beberapa alasan, misalnya agar ada sensasi rasa, serta mengawetkan kandungan vitamin C itu agar lebih stabil.
Berbeda dengan sparkling water, menambahkan air soda artinya memang menambahkan pengawet di dalamnya.
Zat yang biasa ditambahkan itu seperti sodium bicarbonate, sodium sitrat, atau disodium fosfat.
Jika itu yang ditambahkan, memang bisa saja mengawetkan kandungan vitamin C, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu oleh orang tertentu, beberapa jurnal kesehatan mengatakan dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan.
"Biasanya muncul bermacam-macam gejala, mulai dari sembelit, perut tidak nyaman, bahkan diare. Dari perspektif keseimbangan gizi, ini jelas mengganggu, apabila pengikatnya disodium fosfat, maka fosfat berlebih akan mendorong kalsium keluar, dalam waktu tertentu ini berpengaruh pada kepadatan tulang, jadi perlu hati-hati mengonsumsinya,” jelas Dr. Rita Ramayulis dengan detail.
Baca Juga: 3 Makanan Sehari-hari Yang Dapat Meningkatkan Kolagen Di Kulit
Baca Juga: Mengenal Diabetes Sekunder, Diabetes Tipe 3C yang Muncul Akibat Kerusakan Pankreas
Mineral-mineral yang diikatkan ini seperti sodium bikarbonat, disodium fosfat, sodium sitrat, bahkan tambahan pengawet lain, seperti sodium benzoat dan potasium sorbat, dalam jumlah tertentu justru membuat pH lambung makin asam, artinya membuat vitamin C tersebut makin sensitif bagi orang yang memiliki gangguan asam lambung. (*)
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar