GridHEALTH.id - Pemulihan Covid-19 yang menggunakan bahan bakar fosil negara-negara akan memiliki konsekuensi jangka panjang pada kesehatan manusia dan risiko memperburuk kerawanan pangan dan air, gelombang panas, dan penyakit menular yang sudah mengancam miliaran orang secara global.
Studi ini telah diungkap lembaga prestisius The Lancet, dalam laporan Lancet Countdown yang merupakan studi tahunan terbesar tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia.
Ditemukan bahwa hingga 19% dari daratan bumi dipengaruhi oleh kekeringan ekstrem pada tahun 2020 dan memperingatkan bahwa perubahan iklim merupakan ancaman besar bagi ketahanan pangan, yang telah mempengaruhi lebih dari 2 miliar orang.
Dibandingkan dengan rata-rata historis, populasi global di atas 65 tahun hidup melalui 3,1 miliar hari panas ekstrem tambahan tahun lalu, ditemukan.
Populasi dari 134 negara sekarang berada pada ancaman yang lebih besar dari kebakaran hutan daripada sebelumnya, dan jutaan petani dan pekerja konstruksi kehilangan pendapatan karena meningkatnya jumlah hari yang sangat panas.
Dan perubahan iklim menciptakan kondisi ideal untuk penyakit menular seperti demam berdarah, virus Zika, kolera, dan malaria di seluruh dunia yang jauh lebih luas daripada beberapa dekade lalu dan termasuk Eropa, katanya.
Baca Juga: Healthy Move, Lansia Hanya Berjalan 10 Menit Sehari Dapat Mencegah Kecacatan, Studi
"Perubahan iklim ada di sini dan kami sudah melihatnya merusak kesehatan manusia di seluruh dunia," kata Anthony Costello, direktur eksekutif Lancet Countdown.
Source | : | The Lancet |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar