GridHEALTH.id - Hiperglikemia atau yang bisa disebut juga dengan kadar gula darah tinggi, adalah kondisi di mana kandungan gula di dalam darah terlalu banyak.
Hiperglikemia terjadi ketika tubuh hanya mempunyai sedikit insulin (hormon yang mengangkut glukosa ke dalam darah) atau saat tubuh tidak bisa menggunakan insulin dengan baik, dikutip dari Cleveland Clinic, Kamis (28/10/2021).
Baca Juga: Berisiko Menyebabkan Kerusakan Otak, Waspadai Gejala Hipoglikemia
Kadar gula darah yang tinggi, sering dikaitkan dengan penyakit diabetes. Misalnya saja, penyandang diabetes tipe 1 yang tidak memiliki insulin yang cukup atau penyandang diabetes tipe 2, di mana tubuhnya mempunyai insulin yang cukup tapi tidak bekerja secara efektif.
Dilansir dari American Diabetes Association, terdapat hal lain yang bisa menyebabkan seseorang mengalami hiperglikemia, seperti makan lebih banyak daripada yang direncanakan, kurang olahraga, stres karena sakit atau terjadi masalah dalam kehidupan pribadi, atau terjadinya lonjakan hormon yang diproduksi tubuh setiap pagi (dawn phenomenom).
Baca Juga: Kondisi Penyandang Diabetes Memburuk Akibat Infeksi Covid-19, Segera Ikut Vaksinasi
Gejala hiperglikemia perlu diketahui sejak dini, agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Pasalnya hiperglikemia yang tidak ditangani, dapat berdampak pada kerusakan saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ lainnya.
Kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah, meningkatkan terjadinya serangan jantung dan stroke, serta kerusakan mata, ginjal, dan luka yang sulit sembuh.
Baca Juga: 8 Komplikasi Hiperglikemia Pada Penyandang Diabetes Tidak Diobati
Pada penyandang diabetes tipe 1, hiperglikemia yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi ketoasidosis. Ini adalah kondisi di mana keton yang merupakan asam beracun, menumpuk di dalam darah.
- Gejala awal hiperglikemia, meliputi:
- Kadar gula darah yang tinggi
- Rasa haus atau lapar meningkat
- Pandangan kabur
- Frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering
- Sakit kepala
Sedangkan gejala tambahan yang bisa terjadi jika seorang mengalami hiperglikemia adalah kelelahan, berat badan turun, terjadinya infeksi di vagina dan kulit, serta luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
Penyandang diabetes tipe 1 dan tipe 2, dapat mengatasi hiperglikemia dengan mengonsumsi makanan yang sehat, tetap aktif, dan mengontrol stres.
Sebagai tambahan, insulin merupakan hal yang penting dalam manajemen hiperglikemia bagi penyandang diabetes tipe 1.
Sementara penyandang diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan obat oral dan insulin untuk mengatasi kadar gula darah yang terlalu tinggi.
Baca Juga: Tak Banyak Diketahui, Ternyata Diabetes Sampai Ada 12 Jenis
Source | : | Cleveland Clinic,American Diabetes Association |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar