GridHEALTH.id - Alas kaki seperti sepatu dan sandal, merupakan barang yang sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Selama masa kehamilan, calon ibu terkadang mengalami kesulitan dalam menentukan alas kaki yang tepat dan nyaman.
Baca Juga: Dampak dan Ciri Ibu Hamil Kurang Gizi, Perdarahan hingga Cacat Bawaan pada Bayi
Pasalnya, ketika sedang mengandung, berat badan ibu bertambah dan membuat kakinya mengalami pembengkakan.
Alhasil, tak hanya ukuran baju saja yang meningkat, tapi juga ukuran alas kaki yang bisa berubah dari sebelum hamil.
Pusat gravitasi ibu hamil pun juga mengalami perubahan, ketika perutnya semakin lama semakin membesar.
Baca Juga: Miring Kiri, Posisi Tidur Terbaik untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasan Ahli
Kondisi ini, membuat ibu hamil harus memutar otak mencari alas kaki yang sesuai dengan kebutuhannya tersebut.
Selain karena bobot tubuh yang bertambah dan pusat gravitasinya yang berubah, ibu hamil juga cenderung mudah lelah.
Sehingga penggunaan alas kaki yang tidak tepat, dapat membuat ibu hamil merasa tidak nyaman dan mengganggu kegiatannya sehari-hari.
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr Dinda Derdameisya dari Brawijaya Hospital Antasari, mengatakan kepada GridHEALTH dalam liputan khusus, Jumat (29/10/2021), alas kaki seperti apa yang baik bagi kesehatan ibu hamil.
“Alas kaki yang nyaman dan tidak licin, untuk mengurangi risiko terjatuh,” ujar dokter Dinda.
Keseimbangan ibu hamil yang berkurang, membuat alas kaki dengan sol yang licin tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.
Baca Juga: 6 Cara Alami Mempercepat Persalinan Normal, Lakukan di Kehamilan 40 Minggu
Penggunaan alas kaki dengan sol yang licin, dapat membuat ibu hamil membahayakan dirinya sendiri dan janin yang sedang berada dalam kandungan.
Selain sol alas kaki yang licin, penggunaan high heels atau sepatu berhak tinggi juga tidak disarankan bagi ibu hamil, dikutip dari Firstcry Parenting, Senin (01/11/2021).
Baca Juga: Bumil, Ini Hal Penting yang Perlu Diperhatikan untuk Memastikan Kesehatan Janin
Pusat gravitasi ibu hamil yang berubah, membuat ibu hamil tidak stabil ketika sedang berjalan.
Selain itu, ligamen yang longgar juga menyebabkan ketidakstabilan otot dan persendian.
Perubahan yang terjadi pada seluruh tubuh ibu hamil, membuatnya rentan terjatuh.
Jatuh ketika sedang hamil, tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri, tapi juga kondisi bayi dalam kandungan.
Source | : | FirstCry Parenting |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar