GridHEALTH.id - Kanker serviks adalah kanker yang muncul di serviks atau yang biasa dikenal juga sebagai leher rahim.
Serviks atau leher rahim, memiliki peran yang penting dalam sistem reproduksi seorang perempuan.
Seperti untuk mengaliri darah menstruasi, mengaliri sperma ke sel telur saat terjadi proses pembuahan, serta sebagai jalan untuk melahirkan secara normal.
Baca Juga: Mengenal Gejala dan Pengobatan MERS, Penyakit Gangguan Pernapasan
Tak hanya itu, selama masa kehamilan serviks juga berperan untuk menjaga janin atau kandungan agar tidak mengalami keguguran dan lahir lebih awal (prematur).
Kanker serviks terjadi karena adanya virus Human papillomavirus yang menginvasi atau menyerang mokusa di vagina yang terkelupas ketika sedang melakukan hubungan seksual.
Kondisi ini bisa dialami oleh wanita usia berapapun, yang sudah mulai aktif melakukan hubungan seksual.
Melansir Indonesia Cancer Care Community (ICC), Senin (08/11/2021), jumlah penyandang terbesar kedua setelah kanker payudara. Data GLOBALCON 2018 mencatat, sekitar 32.469 (17,2%) wanita di Indonesia yang mengalami kanker serviks.
Baca Juga: 10 Khasiat Dashyat Obat Alami Daun Kelor, Dari Melawan Sel Kanker Hingga Mengobati Infeksi Bakteri
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Onkologi, Dr dr Chamim, Sp.OG (K) Onk dari Brawijaya Healthcare Group, membahas hal tersebut dalam liputan khusus yang dilakukan oleh GridHEALTH.
Dokter Chamim mengatakan, “Berapa saja. Ini ada kaitan (antara) kanker serviks dengan kapan wanita itu atau perempuan itu berhubungan seksual pertama.”
Dia mengatakan, melakukan hubungan intim pada usia muda, meningkatkan risiko untuk mengalami kanker serviks.
Dokter Chamim mengingatkan, bahwa meskipun virus HPV dapat menular melalui hubungan seskual, tapi bukan berarti ketika melakukan hubungan intim seseorang akan terinfkesi dan mengalami kanker serviks.
“Jadi kalau seperti saya sampaikan, orang kanker serviks tuh bukan yang berhubungan (intim) terus kanker serviks, tuh enggak. Masa inkubasinya panjang, empat sampai 20 tahun. Jadi misalnya pertama berhubungan umur 15, bisa jadi umur 20 bisa terkena kanker,” jelasnya, Kamis (04/11/2021).
Baca Juga: Keputihan Abnormal, Gejala Kanker Serviks yang Sering Tidak Disadari
Masa inkubasi kanker serviks yang lama, membuat gejala yang ditimbulkan pun cenderung tidak disadari.
Dokter Chamim juga menjelaskan gejala kanker serviks yang sering terjadi, seperti keputihan berlebih dan pendarahan.
Dia juga menjabarkan, terdapat kemungkinan seorang perempuan mengalami kanker serviks jika pada saat berhubungan sekual pertama kali virus Human papillomavirus (HPV) itu menyerang. Hanya saja, kondisi itu baru akan diketahui beberapa tahun berikutnya.
Baca Juga: Merawat dan Risiko Memiliki Bayi yang Lahir Di Atas 4Kg, Ini yang Harus Dilakukan
“Mungkin hubungan seksualnya cuma sekali dua kali, tapi (waktu) hubungan seksual ada virusnya, sehingga minimal kalau berdasarkan penelitian statistik, 4 tahun atau 5 tahun terjadi perubahan sel yang disebut displasia atau pra-kanker,” kata dokter Chamim.
Meski gejala yang ditimbulkan mungkin samar-samar dengan kondisi yang lain, namun pemeriksaan kesehatan organ reproduksi dapat mendeteksi kemungkinan kanker serviks sebelum berubah menjadi kanker.
Baca Juga: Supaya Ginjal Sehat, Mulai Lakukan 5 Kebiasaan Ini Secara Rutin
Source | : | Indonesia Cancer Care Community |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar