Untuk penelitian ini, para peneliti menguji imunisasi virus jenis baru berdasarkan bekam, pengobatan gaya lama di mana cangkir khusus yang dipanaskan ditempatkan pada kulit selama beberapa menit untuk menghasilkan isapan setelah suntikan Covid-19.
Mereka menemukan bahwa ketika tikus diberi vaksin melalui penyedotan, tingkat antibodi jutaan kali lebih tinggi daripada ketika mereka diberi vaksin melalui suntikan.
Hao Lin, seorang profesor di departemen teknik mesin dan kedirgantaraan di Rutgers, dalam sebuah pernyataan, mengatakan, "Teknik berbasis hsap ini diterapkan dengan menerapkan tekanan negatif sedang pada kulit setelah injeksi asam nukleat dengan cara yang benar-benar non-invasif.
Metode ini memungkinkan platform yang mudah digunakan, hemat biaya, dan sangat bisa digunakan untuk aplikasi laboratorium dan klinis untuk terapi dan vaksin berbasis asam nukleat."
Satu set tikus menerima dua suntikan kandidat vaksin Covid-19 dari GeneOne Life Science di Korea Selatan.
Kelompok lain mendapat suntikan tunggal diikuti dengan isapan tunggal, sedangkan kelompok ketiga menerima dua suntikan dan dua penyedotan.
Baca Juga: Diet Gagal Akibat 5 Kesalahan Gaya Hidup yang Memperlambat Metabolisme
Baca Juga: B-E-F-A-S-T, 6 Tanda Sederhana Untuk Mendeteksi Serangan Stroke
Tingkat antibodi dua juta hingga lima juta kali lebih besar pada dua kelompok pengisap daripada kelompok yang hanya disuntik, menurut temuan tersebut.
Source | : | Science Advances |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar