Diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia, kurang lebih;
"Angka CDC melaporkan bahwa di antara anak-anak 5-17 yang memiliki COVID-19, ada 1 kematian per 174.803 kasus.
"Uji coba Pfizer & Moderna dengan anak-anak menunjukkan 1 kematian per 1.000 yang divaksinasi.
Jadi, California sebenarnya mengamanatkan vaksin dengan tingkat kematian 174x lebih tinggi daripada virusnya."
Baca Juga: Healthy Move, Memilih Matras Yoga Agar Nyaman Lakukan Olahraga Ini
CDC numbers reported that among children 5-17 who had COVID-19, there was 1 death per 174,803 cases.
Pfizer & Moderna trials w/ children showed 1 death per 1,000 vaccinated.
So, California is actually mandating a vaccine w/ a mortality rate 174x higher than the virus. https://t.co/xdBFVYC7WK
— Adrian Norman (@AdrianNormanDC) October 1, 2021
Unggahan tersebut pun langsung mendapat respon sebuah media berita.
Dalam artikelnya, politifact.com (7/10/2021) menyebutkan fakta-fakta sebenarnya mengenai unggahan yang meresahkan masyarakat Amerika tersebut.
Disebutkan, ternyata CDC belum melaporkan tingkat kematian anak-anak yang telah menerima vaksin COVID-19 lebih tinggi daripada tingkat kematian anak-anak yang terinfeksi virus.
Bahkan, badan tersebut juga mengatakan tidak ada bukti yang jelas bahwa salah satu dari tiga vaksin COVID-19 yang digunakan di Amerika Serikat telah menyebabkan kematian.
Memang pada Juli 2021, CDC melaporkan ada 14 kematian di antara 8,9 juta orang berusia 12 hingga 17 tahun yang menerima vaksinasi Pfizer. Tak satu pun dari kematian ditentukan terkait dengan vaksin, kata Dr. Sonja Rasmussen, profesor pediatri dan epidemiologi di University of Florida.
Baca Juga: Kenali Gejala Diplopia, Gangguan Penglihatan yang Dialami Marc Marquez
Source | : | Tweet-vaksin anak,Politifact.com,IG-vaksin anak |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar