GridHEALTH.id - Menstruasi merupakan proses peluruhan dinding rahim yang terjadi setiap bulannya pada seorang wanita.
Terdapat siklus menstruasi yang menggambarkan urutan peristiwa yang terjadi dalam tubuh wanita ketika mempersiapkan kemungkinan kehamilan.
Siklus haid normalnya berlangsung selama 21 hingga 35 dan rata-rata seorang wanita periode menstruasinya selama 28 hari.
Baca Juga: 5 Cara Meredakan Nyeri Haid di Rumah, Salah Satunya dengan Pijat Perut
Menstruasi pada seorang wanita biasanya berlangsung 2 sampai 7 hari dengan volume darah sekitar 30 hingga 40 CC per harinya.
Dalam waktu tertentu, siklus menstruasi seorang wanita bisa saja tidak normal dan tidak sama setiap bulannya. Kondisi tersebut, disebut juga sebagai gangguan menstruasi.
Baca Juga: Normal Payudara Terasa Nyeri Jelang Haid? Ini Ciri-Ciri Mastalgia
“Jadi secara umum, gangguan haid atau gangguan menstruasi adalah terjadinya gangguan dari pola pendarahan haid atau menstruasi,” kata dr Gorga I.V.W Udjung, Sp. OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSIA Bunda Jakarta, Rabu (10/11/2021).
Gangguan haid bisa terjadi karena sejumlah hal, mulai dari gaya hidup hingga yang berkaitan dengan hormon.
“Jadi sebenarnya penyebab gangguan haid ini beragam ya, banyak faktor ikut berperan di situ. Tapi kebanyakan, karena haid ini berhubungan dengan hormon, jadi penyebabnya paling sering karena adanya gangguan hormon atau hormonal imbalance,” kata dokter Gorga kepada GridHEALTH dalam liputan khusus.
Seperti diketahui, hormon yang berperan dalam menstruasi pada wanita setiap bulannya adalah hormon estrogen dan progesteron.
Hormonal imbalance (ketidakseimbangan hormon) adalah ketika terlalu banyak atau terlalu sedikitnya hormon dalam aliran darah.
Ketidakseimbangan hormon atau perubahan produksi hormone bisa terjadi pada setiap siklus menstruasi seorang wanita.
“Contohnya ‘kan, wanita akan mengalami masa pubertas, itu akan terjadi gangguan hormonal imbalance atau wanita pada masa kehamilan, ‘kan dia tidak haid karena tertekan karena adanya kehamilan,” jelas dokter Gorga.
Dokter Gorga juga menjelaskan, hormone prolaktin yang diproduksi di bagian depan payudara pada ibu menyusui, juga bisa menjadi penyebab gangguan menstruasi.
“Wanita pada masa menyusui, akan muncul ada hormon prolaktin yang meningkat yang bisa menekan produksi dari hormon estrogen,” jelasnya.
Baca Juga: Tidak Memunculkan Kekebalan Alami, Karenanya Penting 3 Tahun Sekali Divaksin Tifoid
Penyebab gangguan haid karena yang juga berkaitan dengan hormon, yakni pada masa menopause. Saat menopause, hormon estrogen tidak diproduksi oleh tubuh wanita dan menyebabkan tidak haid.
Pola hidup yang tidak sehat dan masalah kesehatan, menurut dokter Gorga juga bisa menyebabkan seorang wanita mengalami gangguan menstruasi.
“Nah selain dari gangguan hormonal yang tadi, bisa juga terjadi karena adanya obesitas (penambahan berat badan yang terlalu ekstrem) atau berat badan yang terlalu rendah. Bisa juga karena faktor adanya penyakit, contohnya miom, kista, atau adanya polip. Gangguan haid juga bisa terjadi karena stres berlebihan,” pungkas dokter Gorga.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar