GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 memang benar telah meluluh lantakan banyak sektor kehidupan manusia.
Tak terkecuali yang tidak kita bayangkan sbelumnya, rumah bordir, rumah penyedia kenikmatan semu dengan mengencani pasangan yang kita pilih tanpa ikatan apapun.
Buktinya, rumah bordil "Pascha" di tengah kota Köln di Jerman secara resmi mengajukan kepailitan ke Pengadilan Tata Usaha karena pandemi Covid-19.
Baca Juga: Healthy Move, 4 Latihan Terbaik Meratakan dan Mengencangkan Perut
Kepada harian lokal Express, direktur Pascha Armin Lobscheid mengatakan: "Memang sulit dibayangkan, tapi saya sudah mengajukan permohonan kepailitan ke pengadilan.. Kami sudah berakhir."
Armin Lobscheid menerangkan, semua cadangan keuangan rumah bordil itu sudah terpakai menutupi biaya yang harus dibayar selama masa lockdown dan pelarangan prostitusi karena wabah corona.
Rumah bordil Pascha bertempat di gedung 11 lantai dan memiliki sekitar 60 staf gedung, termasuk juru masak. Biasanya ada sekitar 120 pekerja seks yang menggunakan kamar di gedung itu, kata harian Express.
Lain dengan rumah bordir di Austria, yang justru melakukan sebuah upaya membantu negaranya yang cakupan vaksinasinya terburuk di Eropa.
Sebuah rumah bordil di Austria menawarkan "kepuasan" kepada pelanggannya selama 30 menit, jika mereka mau mendapat vaksin Covid-19.
Diwartakan Daily Mail, Fun Palast menyatakan mereka berusaha menaikkan angka vaksinasi sekaligus klien yang turun akibat pandemi.
Jika bersedia menerima vaksin Covid-19, pelanggan bakal menerima sesi 30 menit di "klub sauna" bersama perempuan yang mereka pilih, dikutip dari Kompas.com (11/11/2021).
Ide itu diambil karena Austria merupakan salah satu negara yang tingkat vaksinasinya terburuk di Eropa Barat.
Manajer Fun Palast, Peter Laskaris mengatakan, dia membaca dibutuhkan setidaknya 70-75 persen untuk mencapai kekebalan kelompok.
Sementara angka vaksinasi penuh di Austria baru mencapai 64 persen.
Kepada Reuters, dia mengaku menyadari sesuatu.
Dia menceritakan banyak pria yang punya latar belakang migran ada yang menolak divaksin, atau tidak tahu caranya mendapatkannya.
"Sejak kami berhasil mencapai target kami di sini, kami memutuskan membuka klinik vaksinasi (di sini)," ujar dia.
Baca Juga: Gejala Brittle Diabetes, Penyebab Gula Darah Naik Turun Tidak Stabil
Peter Laskaris mengimbau kepada pengunjung pria maupun wanita untuk datang pada November ini ke tempat mereka.
"Dengan inisiatif yang kami buat, kami berharap jumlah orang yang berkunjung akan kembali tinggi," jelasnya.
Untuk meningkatkan cakupan vaksin Covid-19 di Austria, Pemerintah di sana kini bersikap tegas kepada mereka yang belum divaksin.
Dilansir Sky News Selasa (9/11/2021), otoritas melarang mereka yang belum divaksin mengunjungi restoran, kafe, maupun salon rambut.
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Serviks, Ini Bedanya Pap Smear dan ThinPrep
Aturan "2G", yang membutuhkan bukti vaksinasi penuh atau sembuh dari virus corona, juga akan diterapkan di hotel, bioskop, maupun acara yang menampung 25 orang.
Nantinya, terdapat transisi empat pekan di mana publik yang sudah divaksin dan dites PCR berhak berkunjung ke area tertentu.
Aturan baru yang disahkan pada pekan lalu tersebut terjadi di tengah kasus infeksi Austria yang semakin melambung.
Pada Sabtu (6/11/2021), Wina melaporkan 9.943 kasus, melewati 9.586 infeksi yang dibukukan pada 13 November 2020.(*)
Baca Juga: Tips agar Lengan Kuat dan Kencang, Coba Lakukan Sederet Cara Mudah Ini di Rumah
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar