GridHEALTH.id - Pes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Bakteri tersebut dibawa oleh kutu yang ada di tubuh tikus.
Infeksi Pes bisa ditularkan melalui gigitan kutu dari tikus atau gigitan tikus yang sudah terinfeksi.
Pes bisa menjadi yang sangat parah jika dialami oleh manusia, terutama jika mengalami septikemia (sepsis) dan pneumonia.
Baca Juga: Waspadai Penyakit Diabetes, Pekerja Kantor Hindari 4 Kebiasaan Ini Saat Bekerja
Melansir laman WHO, Senin (15/11/2021), fatalitas kondisi ini mencapai 30%-100% jika tidak diobati.
Pes pada abad ke-14 pernah menjadi pandemi dan menyebabkan fenomena Black Death, yakni kematian pada 50 juta orang di Eropa.
Penyakit ini dapat ditemukan di berbagai negara, kecuali Oceania. Tapi sejak 1990-an, kasus penularan pada manusia lebih banyak terjadi di Afrika.
Baca Juga: AS Uji Coba Vaksin Covid-19 Pada Bayi, Urgensinya Dipertanyakan
Orang yang terinfeksi Pes akan mengalami gejala yang mirip dengan flu, dengan masa inkubasi 3-7 hari sejak pertama kali terpapar bakteri Yersina pestis.
Baca Juga: 3 Cara untuk Cegah Penyakit Infeksi Melioidosis, dan Gejalanya
Gejala yang kerap kali muncul dari infeksi ini yaitu demam, mengigil, nyeri, lemah, mual, dan muntah.
Baca Juga: Mengenal Gejala Norovirus, Infeksi Virus Sebabkan Gangguan Pencernaan
Dilansir dari b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id, Senin (15/11/2021), PES terbagi menjadi tiga jenis:
1. Pes bubonik
Bakteri berjalan melalui sistem limfatik dan berakhir di kelenjar getah bening. PES bubonik ditandai dengan demam, mengigil, badan yang terasa lemas, kejang, dan nyeri otot.
Terdapat gejala lain dari kondisi ini, yakni sakit kepala, munculnya benjolan sebesar telur ayam di pangkal paha, selangkangan, leher atau ketiak.
Baca Juga: Faktor Risiko yang Memicu Munculnya Penyakit Infeksi Herpes Zoster
2. Pes septicemik
Dalam kondisi ini, bakteri Yersinia pestis sudah masuk ke dalam sistem aliran darah. Gejala yang muncul seperti demam disertai mengigil, nyeri peruy yang disertai diare, mual muntah, syok, pendarahan di mulut atau hidung, dan kulit yang menghitam karena terdapat jaringan yang mati.
3. Pes Pneumonik
Kondisi PES yang paling parah, karena bakteri sudah menyerang paru-paru. Ini ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, badan lemas, mual muntah, nyeri dada, batuk berdarah, dan sesak napas.
Karena bisa berakibat fatal, diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk bertahan hidup, serta mengurangi risiko komplikasi.
Penggunaan antibiotik dan terapi tambahan, efektif menangani PES jika kondisinya diketahui tepat waktu. (*)
Source | : | WHO,Litbang Kemkes |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar