Keputusan ini menurut The Sun, Selasa (16/11/2021), merujuk pada skema "dunia pascavirus" yang mengacu pada skema yang dikenal sebagai Operation Rampdown, disusun pemerintah Inggris setempat.
Jadi mereka yang positif Covid-19 tidak akan dipaksa isoman selama 10 hari.
Dengan demikian, alokasi dana sebesar 500 pound sterling (Rp9,6 juta) yang dibayarkan pada orang kurang mampu untuk membantu biaya isoman mereka juga akan berakhir.
Hal itu diterapkan, supaya pemerintah bisa fokus pada penanganan wabah lokal dan melindungi pengaturan berisiko tinggi seperti rumah sakit dan panti jompo.
Baca Juga: Kenali Penyebab Koma Diabetes, Kondisi Berbahaya Bagi Penyandang Diabetes
Ini diberlakukan sebab COVID-19 diperkirakan akan tetap pada tingkat "endemik" selama bertahun-tahun, artinya tetap beredar, tapi pada tingkat lebih rendah.
Mengenai hal ini, Prof. Robert Dingwall dari Nottingham Trent University mengatakan, "Saya sangat menyambut kenyataan bahwa orang-orang merencanakan akhir dari keadaan darurat dan pemulihan kehidupan sehari-hari. Mengobati COVID-19 seperti infeksi pernapasan lain mestinya mendorong orang menghilangkan ketakutan dan kecemasan yang telah mengganggu selama dua tahun terakhir."
Kondisi Covid-19 di Inggris Saat Ini
Baca Juga: Oligomenorea, Masalah Menstruasi yang Sebabkan Siklus Haid Panjang
Source | : | liputan 6,VOA,The Sun |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar