Alasannya tidak ada perbedaan manfaatnya, kemudian belum juga terbukti keselamatannya.
Bahkan ada bahaya mengintip dibalik persalinan di air.
Manfaat Watter Birth Secara Ilmiah
Menyoal keselamatan ini juga sempat menjadi isu hangat di 2013, dimana ada seorang ibu yaitu Martini Nazif yang harus kehilangan bayinya saat menjalani proses persalinan di Rumah Sakit Asri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Riset yang dilakukan Dr Jeffrey Ecker dari Harvard University mengatakan, dia selalu menekankan pada pasien, belum ada bukti akurat bahwa melahirkan dengan cara waterbirth bisa memberi manfaat lebih dibandingkan melahirkan normal pada umumnya.
Menurut sang dokter, setiap wanita yang ingin melakukan waterbirth harus berkonsultasi dulu pada dokter dan memastikan bahwa klinik bersalin memiliki penanganan yang bagus.
Baca Juga: Bolehkah Langsung Minum Paracetamol Setelah Vaksin Covid-19? Ini Jawabannya
Beberapa risiko yang harus diketahui wanita bila memilih proses waterbirth adalah infeksi, kesulitan mengatur suhu bayi dan gangguan pernapasan pada bayi.
Pemeriksaan pada ibu yang akan melahirkan dengan cara waterbirth harus lebih banyak, termasuk mensimulasi lingkungan rahim, suhu air yang digunakan, pengawasan tim medis selama proses waterbirth dan tentunya kebersihan tempat untuk melakukan proses waterbirth.(*)
Artikel ini telah publish di nakita.id dengan judul; Ini Bahaya Melahirkan di Air (Waterbirth)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar