Penyalahgunaan dan penggunaan antibiotik yang berlebihan telah lama dipandang sebagai ancaman potensial yang dapat menyebabkan munculnya apa yang disebut superbug (kutu super) dengan resistensi terhadap pengobatan yang ada, masalah yang diperburuk oleh pandemi.
"Sepanjang pandemi, kita mudah menerima dan percaya begitu saja kekuatan antimikroba," katanya, seraya menambahkan bahwa mungkin perlu berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum dampak penuh dari penyalahgunaan dan penggunaan yang berlebihan menjadi jelas.
Ada beberapa antibiotik baru di jaringan perusahaan obat karena mereka cenderung jauh kurang menguntungkan daripada obat-obatan lain dan penggunaannya harus dibatasi agar tetap efektif.
Baca Juga: Studi di Indonesia, Orang yang Sudah Divaksin dan Penyintas Covid-19 Malah Taat Menjalankan Prokes
Baca Juga: Healthy Move, Naik Turun Tangga Kuatkan Sendi Hingga Bakar Kalori
“Sama seperti kami dapat menggunakan kapasitas kolektif kami untuk mengembangkan diagnostik dan vaksin untuk Covid-19 dalam waktu singkat, kami membutuhkan komitmen dan kolaborasi untuk mengembangkan antimikroba baru dan terjangkau,” kata Etienne.(*)
Source | : | Reuters,Anadolu Agency |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar