Dokter di Gulhane Training and Research Hospital di Turki menyebutkan pasien yang pada infeksi pertama tak mengalami gejala, saat reinfeksi gejalanya ringan.
Sedangkan bila pada infeksi pertama harus dirawat di rumah sakit, pasien memerlukan perawatan intensif saat reinfeksi, terutama kalangan lansia yang memiliki penyakit penyerta.
Namun beberapa penelitian lain menemukan tidak ada perbedaan gejala antara infeksi pertama dan kedua.
Malah ada pasien yang gejalanya lebih ringan ketika terkena reinfeksi Covid-19.
Salah satu faktor yang diduga berpengaruh adalah sistem imun.
Baca Juga: Cara Perawatan Luka Bakar di Rumah yang Benar dan Tepat, Cukup Lakukan 7 Hal Ini
Jadi jika imun yang terbentuk dari infeksi pertama masih kuat dan bisa melawan, gejalanya akan ringan atau bahkan tak ada. Sedangkan bila imun sudah lemah atau tak dapat menemukan virus yang menyerang, gejalanya bisa lebih berat.
Jadi pertanyaan, berapa lama antibodi bisa bertahan untuk melawab Covid-19?
Sistem imun yang terbentuk dari infeksi pertama akan mengingat karakter virus yang menyerang. Tapi ada kemungkinan sistem antibodi itu lupa atau tak mengenali bila bertemu virus dengan varian berbeda.
Ambil contoh antibodi yang terbentuk dari vaksin campak yang bisa memberikan perlindungan seumur hidup. Namun tidak demikian dengan antibodi dari vaksin influenza.
Baca Juga: 7 Gejala Utama Blefaritis, Peradangan yang Bikin Kelopak Mata Bengkak
Source | : | Primayahospital-omicron |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar