Karena janin tidak akan terjerat karena satu lilitan di leher janin hanya mengurangi panjang tali pusat sebanyak 23 cm.
Misalkan, panjang tali pusat 50 cm, masih tersisa tali pusat 27 cm yang akan memungkinkan janin menempuh jalan lahir (dari rahim hingga jalan keluarnya) yang berjarak sekitar 8 cm.
Lalu mengapa ada janin dapat terlilit tali pusat? Janin yang bergerak terus, ditambah kondisi tali pusat yang panjang bisa menyebabkan terlilitnya janin. Jadi kejadian ini sifatnya sangat alamiah.
Lilitan tak akan terjadi bila janin tidak bergerak (ini tentu malah berbahaya) atau jika janin mengalami kelainan gerak yang menyebabkan tali pusatnya tumbuh lebih pendek.
Lilitan tali pusat pada janin paling sering terjadi di daerah leher. Kondisi ini sering terlihat lewat pemeriksaan USG 3 atau 4 dimensi.
Lilitan di daerah leher paling mudah diketahui karena adanya ruang yang berbatasan dengan bahu sehingga dapat terlihat lilitan tersebut.
Baca Juga: Hati-hati, Ini yang Terjadi Ketika Diabetes Sudah Menyerang Saraf
Selain di leher, bisa juga terjadi lilitan di ketiak atau tangan janin. Hanya saja untuk mengetahui adanya lilitan di daerah ini sangatlah sulit.
Source | : | nakita.grid.id,American Pregnancy Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar